Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Inilah 6 Solusi Mencegah Kebangkrutan Warung Eceran

12 November 2022   15:13 Diperbarui: 13 November 2022   17:45 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rokok (Foto : Tirto.id)

Fenomena warung eceran yang berada di gang-gang kampung atau perkotaan yang sering disuguhkan berbagai kendala diakibatkan masalah perputaran keuangan dengan adanya yang dagangannya sering diutangkan.

Itu terutama suatu produk yang modalnya besar tetapi untungnya sangat kecil, misal rokok, pulsa, beras dan sejenisnya, ditambah setoran harian untuk bank harian (Bank Keliling) membuat banyak warung-warung mengalami kebangkrutan.

Kenapa ini terjadi? Karena pihak yang ngutang terlalu dekat atau akrab, sehingga tidak bisa menolak untuk utang dan kendala lain seperti memaksakan produk yang laris dijual yang untungnya kecil modalnya besar tetapi uangnya tidak berputar karena diutangkan.

Semua ini perlu dipecahkan dan saya menemukan berbagai kendala yang terjadi ketika berkomunikasi langsung dengan pemilik-pemilik warung, sehingga saya bisa menyimpulkan untuk mencari solusi supaya warung terhindar dari kebangkrutan.

1. Hindari Pengadaan Produk yang Untungnya Sangat Kecil Modanya Besar 

Ilustrasi Rokok (Foto : Tirto.id)
Ilustrasi Rokok (Foto : Tirto.id)
Menolak untuk tetangga atau teman dekat ngutang sepertinya sulit dan hampir semua pemilik warung eceran tidak bisa menolaknya. 

Oleh karena itu kita cari solusi yang terbaik meskipun produk itu merasa laku dijual, tetapi jika tidak menguntungkan apa salahnya kita tidak mengadakan produk itu di warung.

Misal Rokok paling laris di warung, tetapi rokok jika diutangkan akan menjadi kendala atas keberlangsungan warung, karena keuntungan rokok sangat kecil tetapi modal rokok besar yang dibutuhkan adalah perputaran uang.

Tetapi jika diutangkan perputaran uang akan mengendap di rokok sehingga mengganggu produk-produk lainnya yang berdampak kita tidak bisa belanja untuk produk lain, ini sangat berbahaya untuk keberlangsungan warung untuk kuat bertahan.

2. Kembangkan Jaringan Distributor

Sebetulnya kalau warung sudah berjalan lancar dengan manajemen bagus, kita berjualan tidak membutuhkan modal besar, hanya modal kepercayaan warung kita akan berjalan lancar. 

Banyak distributor yang titip jual di warung, yang dibayar setelah barang itu laku dijual, hal ini sangat membantu mempertahankan warung dari kebangkrutan.

Bahkan warung kita akan bertambah besar dengan berbagai macam produk sesuai kebutuhan masyarakat/konsumen.

3. Hindari Meminjam Uang Berlebihan

Foto : Kumparan.com
Foto : Kumparan.com
Fenomena meminjam uang untuk modal menjadi kendala terhadap warung-warung kecil, seperti meminjam uang seperti istilah-istilah yang sering diperbincangkan oleh masyarakat yaitu meminjam kepada Bank Keliling, Bank Emok atau Pinjaman Online (Legal maupaun Ilegal).

Meskipun bulanan, tetapi tenornya rata-rata cukup pendek, ini akan menguras keuangan kita, karena modal beserta untungnya disetorkan  kepada mereka modal berikut bunganya, lantas apa yang didapatkan oleh kita?

4. Jaga Jarak dengan Konsumen

Menjaga jarak dengan konsumen bukan berarti menjauhi, tetapi disini yang dimaksud dengan jaga jarak adalah, kita dekat tidak terlalu berlebihan guna untuk menghindari mereka untuk ngutang.

Apalagi yang diutangkan sejenis rokok yang modalnya sangat besar untungnya sangat kecil, ini sangat mengganggu keberlangsungan warung terhindar dari kebangkrutan.

5. Pelayanan yang Baik

Melayani Pembeli. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Melayani Pembeli. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pelayanan yang baik sangat berperan besar untuk keberlangsungan warung, selain pembeli akan nyaman ketika belanja ke warung kita sehingga tidak akan pindah ke warung lain, juga meminimalisir yang ngutang.

Karena mereka yang berniat untuk ngutang akan sungkan atau malu, karena kita telah melayaninya dengan baik tanpa memilih atau memilih mereka yang belanja ke warung kita.

6. Niat Mencari Berkah

Hal ini mungkin tidak logis karena hubungannya antara kita dan sang maha pencipta, dengan berniat membuka warung hanya mencari berkah untuk membantu tetangga berbelanja ke warung kita mau ngutang mau cash.

Tetapi niat kita hanya berusaha menjalankan kewajiban untuk mencari nafkah, hal ini juga akan membantu keberlangsungan warung, karena dengan kebaikan kita yang ikhlas pintu rezeki akan terbuka yang datang tidak melalui warung yang kita miliki. 

Warung Eceran didalam Gang. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Warung Eceran didalam Gang. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Permasalahan warung-warung eceran sering terjadi di kampung dan di kota, karena warung eceran yang modalnya pas-pasan untuk mempertahankan hidup.

Warung eceran ini memiliki kendala yang rata-rata sama sehingga banyak warung yang mengalami kebangkrutan bahkan meninggalkan utang-piutang.

Dari 5 solusi di atas adalah hasil penemuan ketika saya berkomunikasi dengan banyak pemilik warung, mudah-mudahan solusi itu bisa menjadi gambaran untuk pembaca yang memiliki warung eceran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun