Tinggal di Desa bukan berarti kampungan, istilah tersebut di zaman internet sudah tidak berlaku, bahkan ada istilah baru hidup di Desa Rezeki kota, istilah tersebut sangat masuk akal tinggal kita melaksanakannya, tidak usah berbondong-bondong ke kota karena desa adalah pondasi ekonomi negara.
Hidup di desa sebetulnya akan lebih sejahtera dibanding di kota jika kita bisa memanfaakan potensi desa yang kaya dengan alamnya, ada istilah tongkat kayu menjadi tanaman itu nyata karena alam kita begitu adanya, hanya kita tidak pandai mengolahnya.
Mungkin dulu tinggal terlalu lama di desa kita akan ketinggalan zaman, karena banyak beraktifitas di sawah atau di kebun, tetapi zamannya internet hal itu sudah tidak berlaku lagi, karena semua informasi akan kita dapatkan hanya bermodalkan smartphone yang harganya pasti terjangkau oleh masyarakat yang tinggal di desa terbukti hal tersebut, ketika di masa pandemi adanya belajar online hampir 2 tahun.
Kunci tinggal di desa adalah rajin, misal kita punya lahan sedikit di dekat rumah kita tanami sayuran, ada kolam kecil kita manfaatkan untuk ikan, ada tanah sedikit kita pelihara ayam dan lainnya, intinya memanfaatkan lahan minimal untuk kita makan jika ada lebihnya bisa ada jual. Seandainya semua orang bisa memanfaatkan hal tersebut ekonomi negara kita sejahtera, karena masyarakat desa tidak akan hijrah ke kota.
Pengaruh urbanisasi bisa menambah volume kriminal atau kumuhnya kota, hal ini sering terjadi di setiap tahunnya, untuk menghindari hal tersebut masyarakat yang tinggal di desa harus pandai memanfaatkan kampung halamanya karena hidup di zaman internet ini tempat tinggal tidak menjamin seseorang pintar ataupun kaya, karena dengan duduk manis kita bisa menjalankan usaha.
Program pembangunan Desa Wisata yang intinya adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di desa, hal itu sudah terlihat bahwa banyak potensi di desa yang belum digali, oleh karena harus difahami masyarakat desa untuk menggalinya supaya penghasilan hidup di desa seperti penghasilan di kota, jika itu terjadi masyarakat desa tidak perlu berangkata ke kota.
Desa dan kota adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan karena perkembangan hidup di kota dimulai dari desa, jika warga desa berbondong-bondong ke kota, siapa yang akan menanam padi dan sayuran untuk kehidupan di kota, dan hal ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia, karena tidak meratanya ekonomi mulai dari desa sampai kota.