Desa Cangkuang  terkenal kaya dengan sejarahnya juga budayanya terbukti dengan adanya Candi peninggalan kerajaan Hindu pada abad ke-8, juga makam penyebar agama Islam Embah Dalem Arif Muhammad yang berada disamping Candi Cangkuang, hal ini bisa dikatakan dengan simbol dari Bhineka Tunggal Ika, selain itu ada Rumah Adat Kampung Pulo  yang berada di lokasi Desa Cangkuang sebelum Desa Wisata berdiri.
Keberadaan Desa Wisata yang bernama Desa Wisata Situ Cangkuang berada disamping Cagar Budaya Candi Cangkuang yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut, memiliki Danau yang menjadikan branding lokasi wisata antara Cagar Budaya dan Desa Wisata yang dikelola oleh BUMDes Cangkuang.
Sejarah Desa Wisata Situ Cangkuang
Desa Wisata Situ Cangkuang yang berlokasi di kp Lolohan Rt 002 Rw 013, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut merupakan unit usaha dari BUMDes Cangkuang didirikan pada bulan Februari 2021 dan diresmikan oleh Bupati Garut Rudi Gunawan pada tanggal 09 Mei 2021 dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Cangkuang dengan melihat potensi alam juga makanan khas serta kultur budayanya yang memiliki kearifan lokal yang kental  cocok untuk didirikannya Desa Wisata.
Awal mula didirikannya Desa Wisata bernama Desa Wisata Situ Cangkuang adalah ide dari Kepala Desa Asep Nandang (Almarhum) yang direalisasikan melalui musyawarah bersama masyarakat Desa Cangkuang dengan melihat potensinya juga masalahnya.
Misalnya seperti masalah pengangguran, lapangan pekerjaan, permodalan, juga sumber daya manusia, oleh karena itu dibentuklah panitia pembentukan Desa Wisata dengan melibatkan masyarakat Desa Cangkung juga aparat Desa.Â
Desa Wisata Situ Cangkuang terbentuk atas kreativitas masyarakat Desa Cangkuang dari gagasan seorang Kepala Desa dengan melihat potensi alam berupa danau (Situ Cangkuang) dan Taman yang Instgramable yang bernuansa kekinian menjadikan Desa Wisata Situ Cangkuang memiliki nuansa alam juga milenial guna untuk memancing wisatawan 2 generasi.Â
Selain itu makanan khas yang sebagian diambil dari situ Cangkuang seperti bahan baku Nasi Cacalo yang menggunakan bahan baku udang/larong.
Sasaran berdirinya Desa Wisata yang berada di Desa Cangkuang yang utama adalah memberdayakan warga Desa Cangkuang diantarnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa, meningkatkan lapangan kerja, mengurangi jumlah pengangguran, meningkatnya partisipasi dalam desa membangun, nama desa menjadi dikenal, terciptanya sapta pesona dan sadar wisata.
Pengelolaan Desa WisataÂ
Desa Wisata Situ Cangkaung memiliki sebuah Taman bernama Taman Desa Wisata merupakan kreativitas masyarakat bersama pengelola untuk menggaet para wisatawan yang suka berpoto selfie.
Meskipun ini merupakan taman buatan tetapi tidak menghilangkan kultur kearifan lokal sesuai dengan nama Desa Wisata yang menjaga ke khasan Desa Cangkuang yang memiliki budaya dan adat yang masih tetap dipertahankan sampai sekarang, sehingga menjadikan Desa Wisata Situ Cangkuang pantas disebut Desa Wisata bukan Wisata Desa.
Alam merupakan branding dari tempat wisata yang berada di Desa Cangkuang baik itu yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut maupun Desa Wisata yang dikelola oleh BUMDes Cangkuang dengan memanfaatkan Danau/Situ Cangkuang yang kental dengan kearifan lokalnya.Â
Rakit adalah sarana transportasi yang khas di Desa Wisata Situ Cangkuang sebelum terbentuknya Desa Wisata selain itu untuk daya tarik wisata supaya  tidak monoton yang berada dilokasi Situ Cangkuang , pengelola Desa Wisata untuk menikmati indahnya Situ Cangkuang, pesawahan serta Gunung Guntur dari kejauhan menyediakan Perahu Naga juga Angsa.
Desa Wisata Situ Cangkuang merupakan Desa Wisata Ramah Berkendara yang lokasinya tidak jauh dari jalan raya Bandung-Garut dan Stasiun Leles juga Karangsari.
Untuk menuju lokasi tersebut  dari jalan raya utama, pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum seperti Delman, Ojeg, dan Odong-odong, jika membawa kendaraan pribadi pengunjung bisa menggunakan jasa pemandu jalan menuju lokasi Desa Wisata untuk mempermudah akses jalan yang bisa ditempuh dalam berbagai arah.
Kearifan Lokal merupakan ciri khas yang menonjol dari Desa Wisata Situ Cangkuang dengan bukti adanya Wisata Alam Situ Cangkuang dan sarana transportasi Rakit juga sejarah, Seni dan Budayanya.
Sehingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pernah berkunjung ke Desa Wisata Situ Cangkuang pada bulan Agusutus 2021 dengan memberi apresiasi  untuk Desa Wisata Situ Cangkuang dengan kearifan lokalnya sehingga pantas apabila ada Festival Kearifan Lokal turut serta didalamnya supaya publik lebih mengenal Desa Wisata Situ Cangkuang yang berdampingan dengan Cagar Budaya Candi Cangkuang.
Ekonomi KreatifÂ
Ekonomi Kreatif merupakan salah satu hal yang sangat membantu masyarakat di Desa Wisata Situ Cangkuang, tetapi dalam hal ini mereka terbentur dalam pengembangan usaha,sehingga diperlukan lembaga keuangan seperti Adira Finance (adira.id/e/fkl2022-blogger), karena dengan kerjasama tersebut akan membantu dalam pengelolaan Desa Wisata untuk lebih maju.
Desa Wisata Situ Cangkuang memiliki beberapa makanan khas Desa Cangkuang juga kerajinan tangan sebelum Desa Wisata berdiri diantaranya :
1. Nasi Cacalo
Nasi Cacalo adalah Nasi Cacalo adalah makanan khas Desa Wisata Situ Cangkuang yang merupakan produk aseli penduduk Desa Cangkuang dengan memanfaatkan kekayaan alam Situ Cangkuang sebagai bahan baku utama yaitu udang/larong (Udang kecil) dan pernah dicicipi ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kunjungan dinasnya ke Desa Wisata Situ Cangkuang
2. Burayot
Burayot adalah makanan khas dari Desa Cangkuang Kecamatan Leles Garut yang cukup terkenal, sehingga sering masuk televisi nasional sejak zaman dulu, sehingga burayot memiliki sejarah yang merupakan produk aseli lokal Desa Cangkuang meskipun pada zaman sekarang di daerah lain banyak yang memproduksinya dan makanan ini merupakan lahan bisnis yang menjanjikan.
3. Gogodoh
Gogodoh adalah makanan khas Desa Wisata Situ Cangkuang sejenis opak yang terbuat dari baku utama tepung beras/ketan dengan memiliki ciri khas gula merah setelah opak itu dimasak menjadi pewarna/toping dari opak tersebut dan itu merupakan pembeda dari opak biasa dengan mempunyai ciri khas tersendiri, menjadikan gogodoh identik dengan makanan khas Desa Cangkuang.
4. Kerajinan Tangan
Kerajainan Miniatur Khas Desa Wisata Situ Cangkuang merupakan produk asli Desa Cangkuang, dengan memproduksi Candi Cangkuang, Rakit, Rumah Adat Kampung Pulo dan kerajinan lainnya yang ada hubungannya dengan bambu dan kayu.Â
Terbentuknya Desa Wisata berawal melihat Potensi dan permasalahannya menimbulkan sebuah ide dengan kreativitas, terbentuklah sebuah Desa Wisata dengan tujuan utama mensejahterakan masyarakat Desa Cangkuang.
Merupakan awal mulanya adanya Desa Wisata Situ Cangkuang dengan bersinergi antara aparat desa beserta masyarakat dengan cara musyawarah adalah sebuah proses yang memerlukan pemikiran matang sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Cangkuang yang perlu diceritakan secara estafet agar menjadi contoh bagi Desa yang lainnya untuk memperkuat kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa di Indonesia melalui Desa Wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H