Pertandingan antara Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan tragedi sepakbola yang menyisakan dukan, karena memakan korban suporter 125 orang diantaranya 2 orang polisi, hal ini terpicu ketika Arema tidak bisa memenangkan pertandingan kandang melawan Persebaya dengan skor 2-3, hal ini membuat Aremania kecewa sehingga para suporter masuk ke lapangan, dan hal tersebut tidak terkendalikan oleh keamanan karena semakin banyaknya para suporter turun ke lapangan sehingga polisi mengeluarkan gas air mata.
Fanatisme suporter sepakbola di Indonesia tidak kalah menarik dengan Liga Inggris, sebut saja Bobotoh, The Jakmania, Aremania, Bonek merupakan salah suporter yang memiliki fanatisme tinggi, sehingga dengan fanatisme tersebut kadang kebablasan saking mencintai klub kesangannya menuntut selalu bermain baik dalam setiap pertandingan bahkan memenangkan pertandingan, itulah sepakbola tanpa suporter mungkin hampa.
Banyaknya orang meninggal, rata-rata dikarenakan kehabisan oksigen merupakan sesuatu yang perlu di evaluasi, karena tragedi ini sudah menjadi pemberitaan dunia, terutama panitia pertandiangan dalam kesiapannya untuk menyelenggarakan pertandingan karena sepakbola itu olahraga yang paling banyak diminati di dunia sehingga dalam 1 pertandingan bisa mencapai ratusan ribu penonton, hal perlu benar-benar panitia pelaksana pertandingan memaksimalkan penyelengaraannya terutama dibidang keamanan yang sering kecolongan sehingga meninggalkan masalah setelah pertandingan selesai.
Pertandingan Arema FC VS Persebaya yang memakan korban Aremania karena kekecewaannya kepada klubnya di kandang sendiri merupakan awal mula terjadinya tragedi, sehingga para penonton masuk ke lapangan, hal ini jelas-jelas bahwa panitia pelaksana tidak bisa mengantisipasi sebelumnya ketika hal buruk terjadi, seperti halnya kekalahan yang menimbulkan kekecewaan para suporter saking mencintai klubnya, meskipun harus berakhir dengan memakan korban jiwa sesama Aremania yang bermula dari kekalahan klubnya.
Panitia Pelaksana Pertandingan perlu di evaluasi dalam hal ini, karena mereka yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini, supaya tidak terjadi lagi hal yang sama dan ini merupakan gamabaran bagi panpel klub selain Arema supaya bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap pertandingan karena ini menyangkut keselamatan orang banyak didalam Stadion dengan berbagai karakter dan kultur tergantung daerah masing-masing yang memiliki ciri khas tersendiri.
Korb an meninggal dunia antara Arema FC VS Persebaya merupakan tragedi besar di dunia sepakabola sehingga menarik perhatian Liga-Liga besar di dunia seperti Liga Inggris, Liga Spanyol dll, mereka mendoakan para suporter yang meninggal di Kanjuruhan Malang sebelum pertandingan di mulai, ini membuktikan bahwa harus adanya evaluasi besar-besaran untuk panitia pertandingan di setiap klub Liga Indonesia tidak hanya Arema FC guna untuk mengantisipasi kejadian yang sama.
Sesuatu hal yang sudah terjadi tidak bisa diulangi, meskipun pahit rasanaya tinggal kita memperbaiki kedepannya supaya tidak terjadi hal yang sama, apalagi menyisakan tragedi yang menyisakan duka, banyak orang tua kehilangan anaknya, anaknya kehilangan orang tua karena nonton sepakbola di Stadion, hal ini perlu ada perhatian khusus dari pihak PSSI untuk segera mengevaluasi setiap klub sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan pertandingan, karena hal buruk pasti akan terjadi jika kita lalai dalam melaksanakan aturan yang telah ditetapakan, sehingga hal yang sama kemungkinan akan terjadi lagi, dalam hal ini merupakan PR besar supaya tragedi tidak terulang kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H