Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Tempat yang Pernah Disinggahi Sang Begal Mat Peci Sebelum Mengakhiri Hidupnya

8 Juni 2022   20:28 Diperbarui: 8 Juni 2022   22:01 7826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila mendengar nama Mat Peci, pasti teringat sosok artis Rahmat Hidayat seorang aktor pemeran film Mat Peci yang diproduksi pada tahun 1978 oleh PT Diah Pitaloka, dan Mat Peci merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata dari seorang perampok yang sangat melegenda berasal dari Leuwigoong kabupaten Garut, beliau memiliki nama aseli Mamad bin Sutomo yang sering kita kenal Mat Peci.


Beberapa tempat yang berada di Garut, yang disinggahi Mat Peci sebelum ajalnya tiba ditangan seorang Banpol Eutik di Stasiun Leuwigoong setelah diendus oleh aparat kepolisian dan melarikan diri ke Garut, dan pada masa-masa akhir hayatnya Mat Peci sebelum tewas, menemui tempat-tempat yang berada di Garut, diantaranya :


Situ Cangkuang yang Memiliki Mitos

Setelah bertemu kembali dengan mantan kekasihnya Euis di tempat pelacuran di Cicadas Bandung, Mat Peci sempat mengajak Euis kembali ke Garut, untuk mengenang masa lalunya yang memiliki cerita cinta yang indah dengan mengajak Mat Peci naik rakit bersama Euis yang sering disebut dengan rarakitan/lalayaran mengelilingi Situ Cangkuang.

Situ Cangkuang seperti kita kenal memiliki mitos, apabila ada pasangan bukan suami istri atau disebut juga pacaran apabila mengunjungi danau teresebut dengan cara rarakitan/lalayaran menaiki rakit akan putus atau memisahkan mereka, dan itu terjadi kepada sosok Mat Peci dan Euis setelah rarakitan di Situ Cangkuang.


Stasiun Leles yang Berlokasi di Kadungora

Stasiun Leles merupakan Stasiun Kereta Api yang berlokasi di Desa Kadungora, Kecamatan Kadungora, merupakan sebuah Stasiun Kereta Api yang kadang membingungkan bagi generasi sekarang karena lokasinya bukan berada di kecamatan Leles, sehingga banyak orang yang kadang-kadang mennyebutnya lokasi tersebut merupakan kecamatan Leles, sehingga antara Leles dan Kadungora sampai sekarang sering tertukar, atau Kadungora yang sering di sebut Leles.

Semua itu cukup beralasan karena dulu kecamatan Kadungora termasuk kewadanaan Leles sehingga stasiun Kereta Api Leles berada di Kadungora, dan Mat Peci sebelum menuju Stasiun Leuwigoong dalam pelariannya, beliau singgah dulu di Stasiun Leles untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan kereta api, setelah sebelumnya menggunakan kendaraan umum jalan raya dari Bandung menuju kadungora (Stasiun Leles) yang sebelumnya lolos dari pemeriksaan polsek Kadungora yang berada di jalan raya Kadungora Garut.


Stasiun Leuwigoong Tempat Tewasnya Mat Peci

Mat Peci melanjutkan perjalanannya menuju Stasiun Leuwigoong dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Leles menuju Stasiun Leuwigoong,dan berdasarkan sumber dari film Mat Peci, ketika itu Mat Peci di dalam Kereta Api panik, karena seorang kondektur memeriksa tiket para penumpang Kereta Api, sehingga Mat Peci memutuskan untuk loncat dari Kereta Api tersebut, dan Mat Peci berhasil loncat sebelum jembatan Cicadas Karangasari, dan Mat Peci melanjutkan perjalanannya menuju Stasiun Leuwigoong dengan berjalan kaki.


Setelah sempat beristirahat di pesawahan, sambil terpincang pincang Mat Peci menuju Stasiun Leuwigoong, dengan melewati pintu perlintasan Kereta Api Leuwigoong yang pada waktu itu masih menggunakan palang pintu manual, dan disana sosok Mat Peci diketahui oleh seorang warga yang memiliki poto Mat Peci yang telah disebarkan disekitaran Leuwigoong, dan selanjutnya penemuan tersebut dilaporkan kepada sersan Bana dan Banpol Eutik.

Tepatnya disamping Stasiun Leuwigoong Mat Peci tewas disrgap aparat kepolisian, termasuk Banpol Eutik sang Eksekutor yang dipersenjatai khusus untuk menangkap Mat Peci, karena Mat Peci merupakan sosok yang memiliki ilmu kebal, tetapi pada waktu itu naas tersungkur, meskipun sebelumnya sempat melakukan perlawanan. tetapi takdir tidak memihak Mat Peci, sang begal tewas oleh seorang Banpol yang berasal satu daerah dengannya di Lewigoong.

Mat Peci sampai sekarang masih diingat oleh setiap orang sebagai sosok seorang begal yang cukup sadis, karena perbuatannya tidak segan-segan membunuh mangasanya disiang bolong dengan cara menembaki dari jarak dekat, selain itu Mat Peci dikenal juga seorang begal yang memiliki ilmu kebal sehingga aparat kepolisian sulit menangkapnya, tetapi dibalik kisah itu menjadi tanda tanya karena ada yang mengatakan, meskipun beliau seorang begal tetapi hasil rampokannya sering dibagikan kepada orang miskin/membutuhkannya, dan beliau juga menurut versi lain merupakan keturunan seorang kiayi juga orang yang cukup terpandang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun