Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Bola

Setujukah Liga Indonesia Dibekukan Sementara?

24 September 2018   13:47 Diperbarui: 26 September 2018   12:41 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Banjarmasin.tribunews.com

Stadion GBLA telah menelan 2 korban suporter, pada tahun 2017 suporter Persib (Bobotoh) bernama Ricko, telah menjadi korban karena salah sasaran yang dianggap suporter Persija (The Jakmania), dan di tahun 2018 dalam format yang sama Liga 1, suporter Persija menjadi korban pengeroyokan sebelum kick off.  

Kejadian terjadi, minggu tanggal 23 september 2018 pukul 1 siang wib, ini merupakan pukulan keras bagi sepakbola Indonesia, terutama yang berhubungan dengan suporter dan rivalitas yang fanatik berlebihan, sehingga dalam dukung mendukung timya, seperti sekumpulan gank menyerang satu sama lain. 

Ini juga sering terjadi di luar negeri, itulah sepakbola dalam jiwa terdapat fanatik berlebihan, lupa tujuannya menikmati menonton permainan yang sportip di lapangan juga di luar lapangan, dan untuk pembelajaran bagi suporter di negeri ini perlu adanya tindakan tegas untuk suporter jika upaya damai sudah tidak bisa dijalani, yaitu memberhentikan liga Indonesia sementara.

Haringga Sirila (warga Cengkareng Jakarta) merupakan korban tewas dari suporter persija, yang dikeroyok oleh oknum bobotoh di stadion GBLA, dan ini menjadi pukulan telak bagi dunia supporter di Indonesia. Tidak hanya dari pihak suporter Persib dan Persija, karena menyangkut kenyamanan dalam menyaksikan sepakbola secara langsung, dan sebelumnya upaya damai telah direalisasikan baik di media social maupun lingkungan sosial, karena berkaca kepada tragedi Ricko yang merupakan seorang bobotoh tewas akibat salah sasaran. 

Tetapi upaya tersebut tidak menjadi efek jera atas kejadian tersebut, entah karena pengaruh media sosial yang banyak akun-akun sering mempropokasi antara kedua suporter, dan banyaknya berita-berita hoaks, yang belum tentu kebenarannya, contoh setelah kejadian itu ada kabar sweeping plat D (plat nomor yang identik dengan Bandung), yang memasuki area DKI Jakarta, dan informasi tersebut hanya memperkeruh suasana, karena belum tentu kebenaranya.

Foto : Banjarmasin.tribunews.com
Foto : Banjarmasin.tribunews.com
Sepakbola adalah hiburan olahraga yang paling banyak penggemarnya, terbukti disetiap pertandingan, stadion dipenuhi oleh para supporter terutama tuan rumah, apalagi di Indonesia merupakan supporter paling banyak se-Asia, dengan fakta disetiap pertandingan stadion di penuhi para supporter. 

Apalagi jika tim besar berlaga, seperti Persib, Persija, Arema Persebaya berlaga juga beberapa tim lainnya, ini harus ada perhatian khusus dari pemerintah, supaya setiap pertandingan selalu berjalan kondusif, karena yang namanya jika ribuan orang berkumpul jika terjadi hal yang tidak diinginkan susah dikendalikan, oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam menangani khusus untuk suporter, karena dengan menjamurnya media sosial rasanya sulit untuk mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai, kecuali dituntut kesadarannya dalam pribadi masing-masing.

Foto : Banjarmasin.tribunews.com
Foto : Banjarmasin.tribunews.com
Pengaruh media sosial sehingga sering menyulut emosi para suporter yang konon kabarnya merupakan musuh bebuyutan, meskipun dalam dunia sepakbola tidak mengenal itu, karena sepakbola berlangsung hanya 2x45 menit di lapangan, dan selanjutnya semua adalah pemain sepakbola yang satu profesi seperti halnya supporter, yang mendukung dalam pertandingan memberi semangat kepada tim nya untuk memenangkan pertandingan secara sportif.  

Jika kejadian tersebut terus menerus terjadi, sehingga timbulnya jatuhnya korban hanya untuk menonton sepakbola secara langsung, yang bertujuan ke stadion mencari hiburan, tetapi yang didapat duka untuk keluarga yang menjadi korban, ini perlu ditindak lanjuti, dengan pengambilan keputusan yang tegas, dengan memberhentikan liga untuk sementara, meskipun rasanya pahit bagi kita sebagai penggemar sepakbola juga bagi mereka yang berprofesi sebagai pemain sepakbola.

Berkaca pada sangsi FIFA sebelumnya, betapa banyaknya yang kecewa untuk pencinta sepakbola di negeri ini karena tidak bisa menyaksikan hiburan paling mengasyikan yaitu sepakbola secara professional dan juga berdampak kepada para pemain yang banyak menganggur sehingga banyak pemain yang bermain di tarkam atau bermain di liga Malaysia dan liga asia lainnya, karena sepakbola Indonesia dibekukan untuk sementara, atas kejadian pertikaian supporter yang tak kunjung berakhir. 

Setujukah Liga Indonesia diberhentikan sementara?, jawabannya pasti berada di pihak para petinggi sepakbola di negeri, untuk memberi pelajaran supaya tidak ada jatuhnya korban kembali dalam dunia sepakbola, oleh karena itu para petinggi sepakbola harus mengambil keputusan untuk mencari solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun