Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beberapa Faktor Prestasi Persib Tak Kunjung Membaik

10 Oktober 2017   23:35 Diperbarui: 11 Oktober 2017   04:03 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara Persib Bandung di Liga 1, mungkin agak sedikit kecewa karena prestasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan para pemain yang mentereng, Persib berada di posisi 10. Yang lebih mengecewakan lagi, Persib Bandung mengalami beberapa kali hasil imbang di kandang yang seharusnya bisa memanfaatkan momen kandangnya.

di sini pasti ada yang salah di kubu Persib Bandung terutama dari jajaran pelatih termasuk Manajer, Pelatih dan Asisten Pelatih, karena jika menyalahkan para pemain sangatlah tidak masuk akal, karena mereka didatangkan dengan bandrol yang mahal juga kualitas yang mumpuni.

Mendatangkan Pelatih yang Berkualitas

Sudah saatnya Persib Bandung mendatangkan Pelatih yang berkualitas, seperti halnya mendatangkan Essien, karena jika mendatangkan Pelatih yang biasa-biasa saja, kualitas pemain tidak seimbang dengan kualitas Pelatih, sehingga menyebabkan dampak buruk dilapangan dengan strategi-strategi yang mudah terbaca oleh lawan, meskipun kualitas pemain boleh dikatakan yang terbaik, tetapi komando tetap saja berada ditangan Pelatih.

Selalu tidak Tepat Melakukan Pergantian Pemain

Beberapa kali melakoni pertandingan, Persib dalam pergantian pemain sepertinya tidak pas, sehingga kebutuhan tim ketika pertandingan sedang berjalan langsung, pemain yang diharapkan lebih baik dari penggantinya, malah merosot atau telat dalam pergantian pemain, sehingga pemain pengganti yang dibutuhkan, ketika Persib menemui jalan buntu, Persib seringkali telat dalam pergantian pemain.

Seorang Pelatih Kurang Leluasa

Sepertinya didalam intern Persib, seorang Pelatih kurang leluasa dalam mengambil keputusan, karena sering terlihat di bench dalam menentukan sikap, seorang Pelatih kepala kurang dominan dalam bertindak ketika kondisi tim harus melakukan perubahan, dan terbukti dalam pergantian pemain juga line up, yang tidak sesuai dengan kebutuhan tim, ketika Persib menghadapi lawan-lawannya.

Akibat Jabatan Pelatih dan Manajer Terpisahakan

Liga Indonesia tidak seperti Liga-liga Eropa, seorang Pelatih dan Manajer dipegang oleh satu orang, ini adalah PR bagi induk organisasi sepakbola Indonesia sudah saatnya jabatan Pelatih dan Manajer dipegang oleh satu orang, supaya Pelatih lebih leluasa dalam menentukan sikap, dan Persib merupakan cermin akibat jabatan Pelatih dan Manajer terpisahkan, dan sudah waktunya jabatan Pelatih dan Manajer dipegang oleh satu orang supaya sepakbola Indonesia lebih maju dari sebelumnya.

Bisnis dan Prestasi tidak Seimbang

Bisnis penting dalam industri sepakbola, karena dengan keuangan yang mapan para pemain akan lebih nyaman dan serius dalam melakoni setiap pertandinga, tetapi jangan lupa prestasi, karena sepakbola tanpa prestasi hampa, dengan alasan sepakbola adalah hiburan bukan hanya bisnis semata, karena bisnis dan prestasi harus berada sejajar, dan bersama-sama meraih tujuan yaitu sebagai tim terbaik yang mengejar tangga juara.

Kekurangan Persib yang paling menonjol berada di sektor pelatih dan jajarannya, karena tidak bisa memanfaatkan para pemainnya yang berlabel bintang, dalam hal ini Persib Bandung harus berpikir jernih dan segera mengevaluasi induk masalahnya, karena jika mempersoalkan para pemain kurang masuk akal, dan solusi yang terbaik adalah mencari Pelatih yang berlabel bintang, apalagi jika aturan jabatan Pelatih dan Manajer disatukan, dipastikan Persib akan berhasil menggapai tujuannya sebagai tim besar dan kaya sekaligus yang terbaik di Liga Indonesia yang selalu disegani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun