Kekalahan Timnas Indonesia U-22 di semifinal sabtu malam tanggal 26 Agustus 2017 di Stadion Shah Alam Selangor (Malaysia), masih terngiang di dalam ingatan karena perjalanan Timnas Indonesia dengan kerja keras yang begitu signifikan kalah di semifinal oleh tuan rumah Malaysia dengan skor tipis 1-0 di penghujung pluit pertandingan berakhir, mungkin ada beberapa faktor yang perlu di catat kenapa Timnas Garuda muda dengan permainannya yang cukup lumayan yang akhirnya harus tunduk terhadap tuan rumah.
Akumulasi Kartu Kuning
Pemain pilar yang juga merupakan pemain yang sangat penting terkena akumulasi kartu kuning di antaranya :
1.Hansamu Yama
Kapten Timnas Muda U-22 ini pemain yang sangat di perlukan di belakang terutama untuk menyapu bersih bola-bola atas yang sering mengancam pertahanan Timnas Indonesia, dengan terbukti hanya 1 gol yang masuk di babak penyisihan dan ketika beliau tidak hadir, lewat tendangan sudut ketika melawan Malaysia pemain bertahan Indonsia tidak bisa mengatisipasi sundulan lawan, sehingga terjadinya gol.
2.Muhammad Hargianto
Pemain yang sering memotong alur serangan lawan di sektor tengah, sehingga mengganggu pola permainan lawan dan sesekali mengancam gawang lawan, dan terbukti Hargianto sudah mengemas 1 gol untuk Indonesia juga permainan di lini tengah Indonesia lebih dominan.
3. Marinus Wanewar
Striker asal Persipura ini sudah mengemas 1 gol untuk Indonesia ketika melawan Timor Leste juga sering merepotkan pertahanan lawan juga merusak konsentrasi lawan terutama di sektor pertahanan.
Tidak Bisa Mengontrol Emosi
Hal ini merupakan PR besar bagi Timnas Inonesia karena hal ini Timnas Indonesia harus kehilangan 3 pemain pilar di semifinal, karena sebelumnya melawan Kamboja melakukan hal-hal yang tidak penting sehingga wasit harus mengeluakan kartu ketiga pemain Indonesia yang sebelumnya sudah mendapatkan satu kartu kuning, sehingga tidak bisa di turunkan di semifinal. Â
Faktor Suporter Tuan Rumah
Sebagai pemain ke-12, suporter sangat di perlukan untuk memotivasi para pemain juga sedikit meneror tim lawan, sehingga sangat berpengaruh bagi tim tuan rumah dan mendapatkan motivasi yang berlipat untuk memenangkan pertandingan di depan suporternya.
Memasang Gelandang Serang  Bertipikal Sama
Akibat cederanya  Septian David Maulana, pelatih Timnas Indonesia Luis Milla memasukan Sadil Ramdani sebagi penggantinya dan permainan Indonesia kurang begitu terpola dan cenderung  bermain secara individu sehingga pemain bertahan Malaysia lebih gampang untuk memotong serangannya, sehingga serangan sedikit mengendor tidak seperti halnya masih ada Septian David Maulana. Â
Kekalahan di ajang Sea Games 2017 di cabang olahraga sepak bola, terpaksa Timnas Indonesia U-22 harus puas memperubutkan Perunggu melawan Myanmar yang kalah tipis 1-0 ketika melawan Thailand, dan merupakan kekalahan karena beberapa faktor, meskipun permainan masih di kategorikan tidak jelak dengan terbukti Timnas Thailand lebih memilih Timnas Indonesia di final di banding Malaysia dengan alasan permainan Indonesia merupakan lawan yang sepadan di karenakan permainan Indonesia lebih baik dari Malaysia.