Mohon tunggu...
Agus Kayoman
Agus Kayoman Mohon Tunggu... Guru - Buku Meg dan Biolaku, Kubenci Puisi

Guru yang sesekali menulis cerpen dan puisi\r\ntwitter @aggus8888

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demi Waktu

3 Januari 2014   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Api yang menimpa dedaunan

Membusuk, mengerat waktu sampai bagian terdalam

Dan sunyi limbung dalam keriuhan sang fajar

bentang jarak menebus luka demi luka

ketika suara suara melata mencari kediaman tanpa nada

dilengkung wajahmu yang sempurna

Karena itu kah lelaki jadi pendusta ?

dapatkah memaafkan

ketika kesalahan berselingkuh dengan penghianatan

atau masihkah kita percaya pada jejaring keadilan

Tuhan…

Panah yang disebarkan malaikat memantik bara

Jelaga napsu

saat kita jemu akan segala keterbatasan kodrat

berdendam pada semua rintih dan doa doa

atau, mari kita serahkan palu itu kepada Nya

sang pemecah matahari

besok pagi

(jelang 2014, 23:23)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun