Mohon tunggu...
Agus Kayoman
Agus Kayoman Mohon Tunggu... Guru - Buku Meg dan Biolaku, Kubenci Puisi

Guru yang sesekali menulis cerpen dan puisi\r\ntwitter @aggus8888

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Pertama 8500

19 November 2014   04:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya betul-betul nggak tahu kalo semalam (malam kemarin maksudnya) Jokowi menaikkan harga BBM (ada yang bilang, jangan ngomong naik dong, subsidi dialihkan gitu. iya deh..) eh mengalihkan subsidi. Dengan adanya pengalihan subsidi itu, siapapun yang ngantri di depan mesin bensin SPBU jangan marah kalo harga sudah berubah (bukan naik lho...) dari 6500 jadi 8500. Baru tahu kalau BBM sudah berkurang subsidinya (ribet ah ngomongnya) alias naik subuh tadi. Pas abis sholat malam dan nunggu shubuh, buka twitter, eh baru tahu kalo BBM udah berubah harganya. Sedih juga ketinggalan moment penting pas Pak Presiden menyatakan pengalihan subsidi. Gak bisa ikut menyaksikan ksatrianya beliau memikul beban berat mengumumkan hal itu.

Sebagai penikmat subsidi (hehe..) anehnya saya biasa saja berangkat kerja lepas Shubuh tadi itu. Menaiki motor dari perumnas Talpa ke Kertapati. Lalu naik ke bus menuju Prabumulih. Ketika bayar ongkos bus, sang kernet juga biasa juga nerima ongkos saya yang biasa. Sampai di Prabumulih, masih pagi, jam tujuh kurang. Jadi saya sempat sms si Boy, buat nebeng ikut motornya ke sekolah. Lumayan, bisa lepas dari ongkos ojek, menghemat. Di sekolah temen yang biasa juga naek ojek dari pinggir jalan ke sekolah cerita kalo tukang ojek sudah pada mengalihkan subsidi juga. Biasanya lima ribu jadi tujuh ribu. Sama dong sama Pak Jokowi.

Siang hari, usai jam sekolah, saya nebeng lagi ke depan. Sambil nunggu di warung kak Dadang depan SPBU, saya iseng nanya berapa harga seliter bensin eceran yang ia jual. Selama ini saya tahu harga seliter bensin eceran di warungnya 8 ribu.  "10 ribu " kata kak Dadang. o, jadi kak Dadang juga sudah mengalihkan subsidinya. Saat bus ke Palembang datang saya dan beberapa teman bisik-bisik, berapa mau ngasih ongkos. Teman saya dengan bijak bilang "sst tambahin aja seribu..." Maka kami sepakat ngasih ongkos kemarin ditambah seribu. Kernet Bus kami senyum ikhlas (sok tahu ah)

Sampai di Kertapati saya ambil motor di penitipan. pas bayar dengan harga kemarin, Wak haji nya terima aja sambil curhat, "bensin naek...harga-harga lain naek juga inii..." Kring....Alarm di hati saya berbunyi, wah ini nada-nadanya pengumuman besok ada pengalihan subsidi juga dari wak Haji. Tapi saya cuma senyum aja. Soal besok kan gimana besok. Yang penting hari pertama 8500 sudah saya lewati dengan selamat. Gimana anda hari ini ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun