Jadi, mari kita berbenah diri untuk menjadi individu yang mampu menyambut hujan dan hajatan dalam hidup ini dengan lapang dada. Bersyukur atas setiap tetes hujan yang mengalir, dan hargai setiap momen hajatan yang mempererat tali persaudaraan. Karena, pada akhirnya, keseimbangan hanyalah tentang bagaimana kita menyatu dengan alur kehidupan, tanpa kehilangan jati diri kita yang sejati.
Hujan dan hajatan mungkin hanya sebatas kata-kata, namun maknanya dalam kehidupan kita, sungguh sakral pelaksanaan hajatan terlebih tentang pernikahan bagi keluarga yang diidamkan dalam keadaan suka cita.(a.holid/Srg)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI