Mohon tunggu...
Agus Hermawan
Agus Hermawan Mohon Tunggu... -

Cuma wartawan biasa-biasa saja. Menulis hal-hal biasa dari dunia politik, perkotaan dan ketidakadilan yang menimpa masyarakat kebanyakan. Percaya bahwa hidup tidak selalu harus dijalani dengan serius, tetapi dengan kebahagiaan dan tawa serta kejujuran. Menikmati waktu luangnya dengan seorang istri, putra, putri, serta sepeda kesayangannya.. Senang jika Anda juga bersedia menjadi teman...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bu Mega Menunjuk Siapa....!??

5 Agustus 2010   12:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JANGAN suka menunjuk orang lain. Jari yang menunjuk cuma satu jari, tetap empat jari lainnya menunjuk ke kita. Begitu kira-kira ajaran yang saya dapat dari orang tua saya. Singkat tetapi bijak (tapi bukan bijak orang pajak... he..he) . Maknanya, kira-kira, sebaiknya kita berinteropeksi dulu sebelum menunjuk orang lain. Apalagi untuk mempersalahkan orang lain. Interopeksi diri lebih penting daripada menunjuk orang lain untuk mencari-cari kesalahan. Seolah-olah kita paling bener. Saya segera teringat "pelajaran berharga" emak dan apak saya dulu soal "jangan suka menunjuk orang lain" itu ketika membaca berita, Megawati: Republik Ini Kacau-balau di Kompas (5/8) halaman 3. Tentu saja saya tidak pada tempatnya, memberi tahu Bu Mega soal filosofi tunjuk tangan itu. Lha, saya kan lebih muda dari Bu Mega. Lagian saya bukan emak-bapaknya beliau bukan? Apalagi saya cuma rakyat biasa-- kalau musim kampanye saya dicap wong cilik-- dibandingkan beliau yang berpengalaman  jadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Jadi tidak pada tempatnya saya memberi tahu dia: Mbok ya si ibu interopeksi... he..he Saya lebih suka menaruh judul berita Kompas yang hanya mengutip omongan Bu Mega itu untuk status saya di Facebook. Setelah itu saya menikmati komentar-komentar dari teman-teman saya, baik yang kenal maupun yang akrab secara visual, seperti Anda....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun