Berkarya Ala Agus Hermanto
Imam Al Syafi'i berkata, "Al ilmu shaidun wal kitaabatu qayyiduhu, qayyid suyuudaka bil hibaalil waatsiqati" Ilmu adalah buruan, dan tulisan adalah pengikutnya, ikatlah buruan kamu dengan ikatan yang kuat" Kata hikmah ini mengisyaratkan bahwa ilmu adalah buruan, sehingga haruslah diikat agar ia tidak lepas, dan ikatan yang paling kuat dari ilmu adalah tulisan.
Dalam konteks lain bahwa ilmu adalah inspirasi yang harus ditulis, karena jika inspirasi itu tidak ditulis akan hilang dan musnah dari benak pikiran kita.
Menulis adalah kegiatan yang indah dan mengasyikan, meskipun tidak dirasakan oleh setiap orang, tapi bagi seorang penulis, inspirasi akan senantiasa mengalir dalam waktu yang tidak terbatas.
1. Saat dijalan muncul inspirasi
Bagi penulis, inspirasi kadang muncul dengan sendirinya dan mengalir seperti kucuran air dari sumber mata air yang tiada henti dan tanpa memandang musim.
Jika saat inspirasi datang dalam kondisi ini, maka segeralah menepi dan tulislah baik dalam buku saku atau handphone anda.Â
Inspirasi itu bisa berupa kata mutiara atau pemikiran murni, jika itu adalah kata mutiara, ada sebuah program flayer yang dapat disiapkan untuk menuangkannya, inspirasi itu muncul bisa sewaktu-waktu, baik sedang dijalan, sedang duduk santai atau bahkan saat buntu (sedang ada masalah), tiba-tiba inspirasi itu muncul dengan sendirinya tanpa terbendung.
Bahkan saat tubuh letih, pikiran letih pun ia kerap kali muncul tanpa dapat dibendung sedikitpun.Â
Maka, dengan aplikasi tersebut akan memudahkan kita untuk menulis kata-kata mutiara yang muncul dalam  inspirasi kita, karena jika detik itu tidak dicatat, terkadang ia hilang dan musnah tanpa dapat dingat kembali.
2. Saat letih akal mengajak menulis
Inspirasi adalah pikiran murni bagi penulis, sehingga ia kerap kali datang tanpa diundang dan sirna tanpa diusir, maka ditulisnya inspirasi itu akan menjadi pengikutnya.
Langkah yang dapat kita lakukan adalah sediakan blog seperti Kompasiana dan lainnya untuk dapat menuangkan inspirasi yang muncul, sehingga apa yang kita pikirkan dapat tertuang, selain itu juga dapat menggunakan handphone, baik tertulis di Wathshap, Instagram atau Facebook dan lainnya, atau juga dapat sekedar menulis point-point penting atau garis pentingnya dan dituangkan dalam bentuk opini.
3. Saat ada kajian baru selalu ingin berkontribusi
Inspirasi adalah kata hati kadang muncul ketika ada diskusi, atau sekedar pikiran dengan anggapan positif bahwa ini adalah hal baru, hal ini dapat dituangkan dalam bentuk jurnal, atau buku. Jika hal ini muncul, maka tulislah dalam bentuk abstrak, atau judul atau hanya sekedar permasalahan yaitu hal yang menjadi problem antara yang sebenarnya dan senyatanya.Â
Atau jika itu akan kita tulus dalam bentuk buku, kita langsung dapat tulus dalam bentuk judul, kemudian meraba kata pengantar atau pendahuluan dan kemudian mencoba merangkai outline
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H