Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Biawak di Got Perumahan, Ancaman atau Sekutu?

10 Januari 2025   16:26 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto biawak dan seekor kucing (sumber: dokumen Riswo/warga)

Pendahuluan

Beberapa waktu lalu, warga di lingkungan kami dihebohkan dengan kehadiran seekor biawak di sekitar rumah. Hewan reptil ini terlihat sedang melintas di depan rumah dan akhirnya masuk ke saluran air (got). Meski sebagian warga merasa takut, kehadiran biawak ini sebenarnya memiliki manfaat yang cukup signifikan, terutama dalam mengendalikan hama tikus got yang seringkali lebih meresahkan.

Mengapa Biawak Ada di Lingkungan Perumahan?

Wilayah tempat kami tinggal dulunya adalah area rawa dan sawah yang kini telah beralih fungsi menjadi perumahan padat penduduk. Dengan hilangnya habitat alami, biawak yang terbiasa hidup di area rawa kini mencari tempat baru untuk bertahan hidup. 

Got atau saluran air menjadi habitat yang cocok bagi mereka karena menyediakan tempat berlindung yang aman serta sumber makanan, seperti tikus got, serangga, dan sisa makanan.

Tikus Got: Masalah yang Lebih Besar

Jika dibandingkan dengan biawak, tikus got jauh lebih meresahkan. Tikus got tidak hanya merusak properti, seperti kabel listrik dan pipa air, tetapi juga membawa berbagai penyakit seperti leptospirosis dan salmonellosis. 

Sayangnya, kucing peliharaan sering kali enggan menangkap tikus got, sehingga populasi mereka sulit dikendalikan. Di sinilah peran biawak menjadi sangat penting sebagai predator alami tikus got.

Foto biawak dan seekor kucing (sumber: dokumen Riswo/warga)
Foto biawak dan seekor kucing (sumber: dokumen Riswo/warga)

Manfaat Kehadiran Biawak

1. Pengendalian Hama Secara Alami

Biawak adalah predator yang efektif untuk tikus got. Dengan membiarkan biawak hidup di lingkungan, populasi tikus dapat ditekan secara alami tanpa perlu menggunakan bahan kimia berbahaya atau perangkap.

2. Tidak Mengganggu Jika Tidak Diganggu

Biawak biasanya tidak agresif terhadap manusia. Mereka lebih memilih melarikan diri daripada melawan jika merasa terancam. Dengan menjaga jarak aman, biawak sebenarnya tidak perlu dianggap sebagai ancaman.

3. Bagian dari Ekosistem

Kehadiran biawak membantu menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan perumahan, terutama di area yang telah kehilangan keanekaragaman hayati akibat urbanisasi.

Sikap Bijak Terhadap Kehadiran Biawak

Agar warga dapat beradaptasi dengan kehadiran biawak, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

- Edukasi Warga: Berikan informasi bahwa biawak memiliki manfaat sebagai predator alami tikus got dan bukan ancaman selama tidak diganggu.

- Jaga Kebersihan Lingkungan: Kurangi limbah organik yang bisa menarik tikus atau serangga yang menjadi makanan biawak. Kehadiran tikus dan serangga akan mengundang biawak lain untuk berdatangan, hal ini tentu akan menimbulkan masalah.

- Amati dari Jarak Aman: Jika melihat biawak, hindari mendekatinya terlalu dekat. Biarkan mereka mencari makan atau berlindung di habitat sementara seperti got.

- Konsultasi dengan Ahli: Jika biawak terlalu sering terlihat atau menimbulkan kepanikan, hubungi dinas satwa liar untuk memindahkan mereka ke habitat yang lebih sesuai.

Kesimpulan

Kehadiran biawak di lingkungan perumahan sebenarnya lebih membawa manfaat daripada ancaman. Mereka membantu mengendalikan populasi tikus got yang jauh lebih merugikan. Dengan sikap tenang, edukasi yang tepat, dan pengelolaan lingkungan yang baik, biawak bisa menjadi sekutu alami yang mendukung kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

Sebagai pengingat, mari kita hormati keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita. Kehadiran biawak adalah pengingat bahwa manusia dan satwa liar dapat hidup berdampingan dengan harmonis jika kita memahami peran mereka di ekosistem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun