Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Belajar Dialek Bekasi Lewat Buku Kamus Dialek Bekasi dan Pantun Lucu

6 Januari 2025   19:34 Diperbarui: 6 Januari 2025   19:34 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pendahuluan

Sebagai pendatang di Bekasi, saya sering merasa bingung dengan istilah-istilah yang digunakan oleh teman-teman asli daerah ini. Kadang, saya hanya bisa menebak-nebak artinya atau bahkan salah memahami maksud mereka. 

Hingga suatu hari, sebuah buku menarik perhatian saya: "Kamus Dialek Bekasi, Dilengkapi Dengan Pantun Bekasi" karya Abdul Khoir HS. dan kawan-kawan, diterbitkan oleh Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB Bhagasasi) pada tahun 2010. Buku ini diterbitkan melalui dana hibah Pemerintah Kabupaten Bekasi dan memiliki ISBN 979-9251-48-6.

Sebagai seseorang yang penasaran dengan budaya lokal, saya langsung tertarik untuk membaca buku ini. Ternyata isinya selain tentang kamus istilah, terdapat juga sederetan pantun lucu yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bekasi. Pengalaman dengan membaca buku ini benar-benar menghibur dan menambah wawasan baru.

Menelaah Arti di Balik Kata-Kata Unik

Salah satu hal menarik dari buku ini adalah istilah-istilah unik dalam dialek Bekasi. Misalnya:

- Uler berarti ulat, ula berarti ular. Pada awalnya saya mengira teman saya yang memperingatkan saya untuk tidak mendekati sebuah pohon karena menurut dia "banyak ulernya," saya beranggapan di pohon tersebut terdapat ular berbisa. Ternyata maksudnya pada pohon tersebut banyak ulat bulunya, sedangkan ular mereka menyebutnya dengan sebutan ula.

- Cetom berarti makan lahap.

Pada sebuah kesempatan saya kena canda seorang teman orang Bekasi karena menurutnya saya cetom, saya menafsirkan cetom berarti berisik. Setelah saya membaca kamus ini, saya baru faham kalau teman saya menganggap saya makannya lahap ketika saya makan sambil mengobrol.

Selain dua kata di atas masih banyak kisah yang akhirnya saya mengerti kondisi sebenarnya setelah membaca Kamus Dialek Bahasa Bekasi ini, seperti: Abong berarti masa iya, pu'un berarti pohon dan masih banyak lagi.

Dengan membaca buku ini, saya merasa lebih mudah memahami teman-teman asli Bekasi dan bahkan bisa ikut menggunakan istilah-istilah tersebut dalam percakapan sehari-hari.

Pantun Lucu yang Menggelitik

Selain istilah, buku ini juga diperkaya dengan pantun-pantun khas Bekasi. Salah satu pantun yang membuat saya tertawa adalah:

Pu'un palem ketusuk beling,
Alpuket si nangka landa,
Tiap malem dia siskamling,
Biar deket ama janda.

Pantun ini tidak hanya lucu, tetapi juga menunjukkan humor khas masyarakat Bekasi yang santai dan apa adanya. Cerita tentang siskamling yang biasanya bertujuan menjaga keamanan berubah menjadi upaya mendekati seseorang, sebuah twist yang jenaka!

Dialek Bekasi: Perpaduan Budaya yang Kaya

Membaca buku ini membuat saya menyadari betapa kaya dan beragamnya budaya Bekasi. Dialeknya adalah hasil perpaduan budaya Sunda, Betawi, dan lokal, mencerminkan sejarah panjang dan interaksi masyarakat di wilayah ini. 

Banyak istilah dalam dialek Bekasi yang terasa familiar namun memiliki pengucapan dan nuansa yang berbeda.

Sebagai contoh, beberapa istilah dalam dialek Bekasi memiliki kemiripan dengan bahasa Sunda tetapi dengan fonologi khas yang membuatnya unik. Hal ini menunjukkan bahwa dialek bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas budaya.

Kesimpulan

Buku Kamus Dialek Bekasi ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya sebagai pendatang. Selain membantu memahami budaya dan bahasa lokal, buku ini juga mengajarkan bahwa humor dan kreativitas bisa menjadi cara untuk lebih mengenal masyarakat sekitar.

Jika Anda juga tertarik dengan kekayaan budaya lokal, buku ini adalah salah satu referensi yang layak untuk dibaca. Siapa tahu, Anda juga akan menemukan pantun lucu lain yang bisa membuat hari Anda lebih ceria!

Bagaimana dengan Anda? Adakah istilah atau pantun lucu dari daerah Anda yang ingin Anda bagikan? Tulis di kolom komentar, dan ditunggu artikelnya... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun