Di pertengahan tahun, tantangan semakin menantang. Video perjalanan saya ke Waduk Jatigede, Masjid Al Kamil, dan Masjid Aljabar menjadi momen penting yang layak diceritakan. Saya mengabadikan keindahan alam dan menciptakan cerita visual yang menginspirasi.
Namun, layaknya Forrest yang menghadapi tantangan perang dan kehilangan, saya juga menghadapi saat-saat sulit. Beberapa artikel saya tidak diterima oleh admin Kompasiana. Viewer video saya tidak sebanyak yang diharapkan. Tapi seperti Forrest, saya terus "berlari." Adegan film ini akan menampilkan saya berdialog dengan siswa Sispala, memberi semangat kepada mereka untuk mencintai alam, sekaligus memotivasi diri saya sendiri.
Babak 3: Resolusi dan Refleksi (Genre: Dokumenter Inspiratif)
Di akhir tahun, saya menyadari bahwa perjalanan ini tentang bagaimana saya menikmati setiap langkah. Forrest pernah berkata, "Life is like a box of chocolates. You never know what you're gonna get." Tahun ini adalah sekotak cokelat yang penuh kejutan manis dan pahit, tetapi setiap rasa memberiku pelajaran berharga.
Film saya akan diakhiri dengan adegan refleksi, saya menulis artikel yang akhirnya terpilih menjadi Artikel Utama di Kompasiana. Video-video saya mulai mendapat apresiasi lebih luas. Dan yang paling penting, saya berhasil membuktikan bahwa mimpi bisa dikejar, asal kita terus "berlari."
Hal yang paling membanggakan di tahun 2024, saya berhasil membukukan 21 Artikel saya (Utama dan Pilihan) menjadi sebuah buku yang saya sumbangkan untuk perpustakaan di tempat saya bekerja.
Pesan Moral: Keep Running
Seperti Forrest yang terus berlari tanpa tahu ke mana arah kakinya akan membawanya, saya belajar bahwa perjalanan hidup adalah tentang terus melangkah, meskipun jalannya tidak selalu mulus. Jika tahun 2024 adalah sebuah film, maka saya adalah aktor utamanya, seorang "pelari" yang tidak pernah menyerah pada mimpi.
Run, Gushend, Run! ... :)