Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Klakson Bus Pemantik Sebuah Cita-Cita

27 Desember 2024   17:03 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:09 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto di Jl. Cileunyi Rancaekek 26 Desember 2024 (Sumber: Dokumen pribadi)  

Di perjalanan menuju Garut, ada kejadian kecil yang begitu menarik perhatian saya. Keponakan saya, seorang anak kelas 5 SD, tiba-tiba meminta saya membuka jendela mobil. Suara klakson panjang dari bus yang melintas membuatnya begitu bersemangat. 

Dia segera mengambil ponselnya dan merekam momen tersebut, tampak begitu bahagia dengan apa yang dia lakukan. Penasaran saya bertanya: "Untuk apa kamu merekam bus itu?" Dengan senyuman polosnya, dia menjawab, "Untuk koleksi. Nanti aku upload ke medsos."

Ternyata, bukan hanya video yang ia kumpulkan. Di rumah, ia menunjukkan koleksi stiker-stikernya yang beragam desain bus dari berbagai perusahaan. 

Foto koleksi stiker bus (Sumber: Dokumen pribadi)
Foto koleksi stiker bus (Sumber: Dokumen pribadi)

Foto koleksi miniatur bus (sumber: Dokumen pribadi)
Foto koleksi miniatur bus (sumber: Dokumen pribadi)

"Aku bercita-cita punya perusahaan bus," katanya dengan penuh keyakinan, mendengar itu saya terperangah. Siapa sangka, klakson bus yang sederhana bisa menjadi pemantik bagi impian besar seorang anak.

Kebahagiaan Sederhana yang Bermakna

Sepanjang perjalanan dari Cileunyi ke Garut, setiap kali kami berpapasan dengan bus yang memiliki klakson unik keponakan saya tidak pernah melewatkan kesempatan untuk merekamnya. Kegembiraannya begitu tulus, dari sini saya menyadari bahwa anak-anak memiliki cara unik untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. 

Bagi kita mungkin itu hanya suara klakson bus, tetapi bagi dia dan anak lain yang memiliki hobi serupa itu adalah awal dari sebuah mimpi besar.

Saya mencoba memahami apa yang mendorong minatnya. Fenomena klakson "Om Telolet Om" pernah viral beberapa tahun lalu, dan ternyata dampaknya masih terasa hingga kini. 

Anak-anak seperti keponakan saya, melihat bus sebagai transportasi dan simbol kreativitas dan petualangan. Ternyata minatnya tidak berhenti pada suara klakson, ia juga mengoleksi miniatur bus, mengenali desainnya, bahkan mempelajari rute-rute perjalanan bus antarkota.

Mimpi Besar dari Anak Kecil

Ketika saya mendengar cita-citanya untuk memiliki perusahaan bus, saya melihatnya lebih dari sekadar impian anak kecil. Dia memiliki visi. Dia sudah membayangkan bagaimana bus-bus impiannya akan melintasi kota-kota besar, menghubungkan masyarakat, dan memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan. 

Mungkin bagi sebagian orang, ini terlihat seperti khayalan anak-anak. Tapi bagi saya, ini adalah cikal bakal visi seorang pengusaha muda.

Banyak pengusaha sukses yang memulai dari mimpi besar di usia muda, mereka yang berhasil adalah mereka yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Sebagai orang dewasa, tugas kita adalah mendukung dan mengarahkan mereka agar tetap percaya diri dan tidak takut untuk bermimpi besar.

Mendukung Impian Anak-Anak

Dari sini saya merasa pentingnya mendukung mimpi anak-anak, sekecil apa pun itu terlihat. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung cita-cita seperti ini:

1. Dorong Eksplorasi: Ajak dia membaca buku atau menonton video tentang dunia transportasi dan bisnis logistik.

2. Berikan Stimulasi Kreatif: Biarkan dia melanjutkan hobi koleksi miniatur bus dan membantu membuat desain bus impiannya.

3. Kenalkan Konsep Bisnis: Jelaskan dasar-dasar manajemen secara sederhana, misalnya bagaimana menentukan rute atau menarik pelanggan.

4. Bawa ke Dunia Nyata: Jika memungkinkan, kunjungi terminal bus atau perusahaan bus lokal untuk mengenalkannya pada operasional nyata.

Klakson yang Menggema, Harapan yang Tumbuh


Pengalaman kecil di perjalanan ini berupa hal sederhana seperti klakson bus, bisa menjadi awal dari cita-cita besar. Di sepanjang perjalanan itu suara klakson yang menggema, telah memicu harapan besar seorang anak kecil yang ingin menjelajahi dunia dengan cara uniknya.

Siapa tahu suatu hari nanti, nama perusahaan bus keponakan saya akan mengingatkan saya pada perjalanan kecil ini. Hingga saat itu tiba, saya akan terus mendukung dan menyemangatinya untuk bermimpi besar dan tidak pernah berhenti percaya pada kemampuannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun