Saat mendengarkan pidato Wakil Presiden dalam pembukaan Rakor Evaluasi Kebijakan Pendidikan yang digelar di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jl. Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan (11-11-2024). Ada satu gagasan yang sangat menarik perhatian saya, yaitu wacana memasukkan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah.Â
Gagasan ini, membuka peluang membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan yang relevan dan adaptif di era digital. Menurut saya jika kebijakan ini benar-benar direalisasikan, tentunya akan menjadi langkah strategis yang dapat memperkuat kompetensi sumber daya manusia di Indonesia dan memperkecil kesenjangan digital.
Mengapa Coding dan AI Penting?
Di masa lalu, pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sekolah biasanya terbatas pada pengenalan komputer dan perangkat lunaknya. Kini dengan cepatnya perkembangan teknologi dunia tidak lagi hanya membutuhkan pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi.Â
Coding dan AI adalah keterampilan yang memungkinkan generasi muda memahami cara kerja teknologi, sekaligus menciptakan solusi inovatif yang dapat membantu memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui coding siswa bisa belajar cara berpikir kritis dan sistematis, yang akan membantu mereka memahami cara-cara menyusun logika dan menyelesaikan masalah. Sementara itu dengan pengenalan AI siswa dapat melihat bagaimana teknologi dapat dioptimalkan untuk menganalisis data dan membuat keputusan, keterampilan yang akan sangat berguna di masa depan.
Kekuatan Kebijakan yang Berorientasi ke Depan
Mengintegrasikan coding dan AI di sekolah juga menunjukkan bahwa pemerintah memiliki visi ke depan yang jelas. Era industri 4.0 menuntut kita untuk memiliki kompetensi baru, dan Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh agar siap beradaptasi dengan teknologi modern.Â
Kebijakan ini akan menjadikan generasi mendatang bukan lagi sekadar objek, melainkan pelaku inovator dalam industri yang berdaya saing global.
Jika sejak dini anak-anak Indonesia belajar coding dan AI mereka akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang sangat kompetitif, berpeluang menciptakan solusi teknologi untuk tantangan spesifik di Indonesia.Â
Misalnya anak-anak dari wilayah pedesaan atau daerah terpencil, diharapkan mampu membuat program untuk membantu petani atau nelayan lokal dalam menciptakan teknologi sederhana yang memudahkan pekerjaan sehari-hari di lingkungannya.
Tantangan dan Kesiapan Pelaksanaannya
Disamping memiliki potensi yang besar, kebijakan ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu dipertimbangkan. Indonesia adalah negara yang luas dan beragam, dengan akses infrastruktur pendidikan dan teknologi yang tidak merata.Â
Untuk melaksanakan kebijakan ini dengan baik, perlu ada upaya untuk memastikan semua sekolah dari kota besar hingga daerah terpencil memiliki sumber daya dan infrastruktur yang memadai.
Selain itu, perlu ada upaya besar untuk melatih para guru agar siap mengajar coding dan AI. Guru-guru perlu memahami teknis coding dan AI, juga metode yang efektif untuk mengajarkan materi ini kepada anak-anak dari berbagai latar belakang.Â
Dengan pelatihan dan dukungan yang baik, para guru dapat menjadi kunci sukses kebijakan ini.
Manfaat Jangka Panjang bagi Indonesia
Jika semua tantangan ini bisa diatasi, saya yakin manfaat kebijakan ini akan terasa dalam jangka panjang. Generasi yang dibesarkan dengan pemahaman coding dan AI akan menjadi generasi yang lebih kreatif, inovatif, dan siap bersaing di dunia global.Â
Mereka akan memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi, keterampilan yang dibutuhkan di era digital ini.
Terlebih dengan keterampilan ini, Indonesia dapat memiliki generasi yang mampu berperan lebih besar dalam ekonomi digital global. Generasi ini akan siap untuk menciptakan aplikasi, perangkat lunak, dan inovasi teknologi lain yang diharapkan dapat mengubah wajah Indonesia dan memberi solusi untuk berbagai masalah nasional.
Penutup: Saatnya Bersiap Menuju Masa Depan
Saya menyambut baik wacana memasukkan coding dan AI dalam kurikulum pendidikan. Kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan zaman, dengan membekali generasi muda dengan keterampilan yang akan membuat mereka siap menghadapi masa depan yang kompetitif dan dinamis.
Tantangannya untuk memastikan kebijakan ini benar-benar berhasil, pemerintah perlu menjamin pemerataan infrastruktur teknologi, pelatihan intensif bagi para guru, dan dukungan dari berbagai pihak untuk melaksanakan kebijakan ini secara berkelanjutan.Â
Dengan demikian, coding dan AI di sekolah dapat menjadi jembatan yang mengantar Indonesia menuju generasi yang lebih maju, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI