Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kompasianival 2024: Every Story Matters, Hadir Tanpa Menyentuh, Dekat Tanpa Bertemu

4 November 2024   23:49 Diperbarui: 4 November 2024   23:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Kompasiana

Pendahuluan

Awalnya, jujur saja, saya merasa canggung berada di tengah komunitas penulis ini. Sebagai penulis pemula, saya sering kali hanya menjadi penonton di grup WhatsApp Kompasianer Penulis Berbalas (KPB). Sering kali saya ragu-ragu untuk ikut berbicara atau berbagi tulisan. 

Rasanya seperti masih belajar merangkai kata dan jauh dari level teman-teman Kompasianer lain yang sudah sangat piawai. Dalam hati saya bertanya-tanya, apakah tulisan saya cukup baik? Apakah saya diterima di sini?

Tapi perlahan-lahan interaksi kecil-kecil di grup, dukungan dari teman-teman, dan respons positif terhadap tulisan yang saya bagikan mulai mengikis kecanggungan itu. 

Saya mulai merasa bahwa setiap cerita memang punya tempatnya di Kompasiana, termasuk cerita saya yang mungkin belum sempurna tapi selalu ditulis dengan niat baik. Saya sadar bahwa komunitas ini menyambut setiap orang dengan tangan terbuka, memberikan ruang bagi setiap penulis apa pun latar belakang dan kemampuannya.

Dari situ saya terus menulis dan menulis, setiap hari saya belajar untuk lebih percaya diri dan berani berbagi. Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa Kompasiana adalah rumah di mana setiap cerita dihargai, dan dari situ pula tumbuh rasa kebersamaan yang mendalam.

Kompasianival 2024: Every Story Matters

Bertepatan dengan penyelenggaraan Maulid Nabi di Komplek Perumahan.

Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Dokumen Pribadi

Meski tidak bisa hadir langsung di Kompasianival 2024, saya merasakan hangatnya kebersamaan itu melalui grup WhatsApp Kompasianer Penulis Berbalas (KPB). Rasanya seperti menonton pesta dari balik jendela, tidak benar-benar di sana tapi cukup untuk merasakan suasana, tawa, dan semangat yang mengisi acara. 

Melalui cerita-cerita teman-teman Kompasianer yang berbagi kesan mereka. Saya turut merasakan bagaimana pertemuan ini adalah lebih dari sekadar acara, ini adalah momen yang menyatukan banyak hati dalam satu ruang kebersamaan.

Saat membaca pesan-pesan di grup dan beberapa foto yang di sharing, saya bisa membayangkan bahkan melihat wajah-wajah yang tersenyum, tangan-tangan yang berjabatan erat, dan suara-suara yang bercampur di antara keramaian. 

Setiap cerita tentang sesi diskusi, seminar inspiratif, hingga momen-momen mengharukan terasa begitu nyata. Saya menyadari, kehadiran di sini bukan lagi sekadar soal fisik, melainkan soal hati yang terhubung dalam satu ruang batin yang sama. 

Kompasianival dengan tema Every Story Matters, menjadi bukti bahwa setiap kisah memang memiliki tempatnya bahkan kisah saya yang berada di luar acara itu sendiri.

Keterlibatan saya di grup KPB selama ini membuat saya sadar bahwa komunitas Kompasiana ini lebih dari sekadar forum berbagi tulisan. Di sini kami menemukan persahabatan, dukungan, bahkan dorongan untuk terus menulis dan berani bermimpi. 

Grup WA ini menjadi ruang di mana kami berbagi cerita sehari-hari, dari yang ringan hingga refleksi yang mendalam. Saya merasa, Kompasianival 2024 adalah puncak dari semua percakapan, interaksi, dan canda-tawa yang selama ini hadir di layar ponsel kami. 

Acara ini mengikat kami lebih erat, menjadikan setiap anggota KPB dan Kompasianer yang tidak tidak bergabung KPB pun lebih dari sekadar rekan menulis, kami adalah keluarga yang saling menguatkan.

Saya ingat bagaimana teman-teman di tantangan menulis Kompasianival 2024: Every Story Matters berbicara penuh antusiasme tentang topik SDGs (Sustainable Development Goals) yang menjadi salah satu bahasan utama. Betapa bangganya saya menjadi bagian dari komunitas yang peduli pada isu-isu global seperti ini. 

Meskipun saya tidak berada di tengah-tengah acara, saya belajar banyak hanya dengan membaca catatan dan cerita mereka. Materi-materi yang dibawakan di Kompasianival membuka pandangan saya akan pentingnya kontribusi kecil yang bisa kita berikan demi dunia yang lebih baik.

Walau tahun ini saya tidak bisa ikut langsung, pengalaman mengikuti Kompasianival 2024 melalui grup KPB dan artikel tantangan menulis Kompasianival 2024: Every Story Matters telah memberi saya inspirasi yang cukup besar. 

Ada rasa rindu untuk suatu hari nanti bisa hadir di tengah teman-teman, bertemu wajah-wajah yang selama ini hanya dikenali lewat tulisan dan nama di layar. Tahun depan semoga saya bisa hadir langsung dan ikut merasakan hangatnya kebersamaan itu, bukan hanya lewat layar, tetapi dengan saling menyapa dan bertukar cerita secara nyata.

Kompasianival 2024 telah memberi saya pelajaran bahwa kehadiran tidak harus selalu diukur dengan langkah fisik. Saya merasa menjadi bagian dari setiap momen yang terjadi. 

Seakan ada di tengah-tengah mereka merasakan sorak-sorai, dan tentu saja kebahagiaan yang berlipat ganda karena berbagi dengan keluarga Kompasianer.

Sampai jumpa di Kompasianival berikutnya, dengan harapan saya bisa berada di sana dan bukan lagi sebagai pengamat dari kejauhan, tapi sebagai bagian langsung dari cerita yang terus berlanjut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun