Orang tua perlu mendiskusikan masalah keuangan secara terbuka dengan anak-anak mereka, memberikan pemahaman tentang bagaimana cara mengatur anggaran, mengelola utang, dan pentingnya membangun dana darurat.
Pemerintah serta pihak perbankan dan fintech juga dapat berperan dalam menyebarkan informasi terkait risiko penggunaan pinjaman online secara berlebihan. Edukasi tentang bahaya pinjaman dengan bunga tinggi dan penekanan pada penggunaan yang bijak harus disampaikan secara luas.
Selain itu, penting juga untuk mengurangi tekanan sosial yang mendorong gaya hidup konsumtif. Sebagai masyarakat, kita perlu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung pola pikir minimalis, di mana eksistensi sosial tidak semata-mata dinilai dari penampilan atau barang yang dimiliki, melainkan dari nilai-nilai yang lebih bermakna seperti keterampilan, integritas, dan kepribadian.
Dengan kombinasi dari pendidikan, dukungan orang tua, dan pengaruh sosial yang lebih positif, kita bisa membantu Gen Z (dan generasi-generasi selanjutnya) untuk menghindari perilaku doom spending yang merugikan diri mereka sendiri di masa depan. Menjadikan kesadaran finansial sebagai bagian dari identitas sosial akan lebih bermanfaat daripada sekadar mengikuti tren konsumtif yang sering kali tidak berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI