Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita yang Tersesat

29 September 2024   12:53 Diperbarui: 29 September 2024   13:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada bintang jatuh di laut,
ia tak padam, di dalam karam,
menyala di kedalaman,
menunggu bulan yang lupa jalan pulang.

Di angkasa, awan bergetar,
tak sanggup menampung hujan petir rindu,
setiap tetesnya jatuh penuh cerita,
tentang cerita cinta yang tak sampai.

Sehelai daun terbang melawan angin,
ia mengira dirinya layang-layang,
membawa pesan dari pepohonan,
bahwa akar pun tahu rasanya ingin terbang.

Dan kita,
seperti cerita yang tersesat,
mencari diri dalam pantulan kaca,
tanpa sadar, kita yang jadi bayangannya.

Bisakah kau lihat?
Di setiap sunyi, ada suara yang hilang,
mencoba menemukan teriakannya sendiri,
di antara gema yang tak pernah pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun