Jelaskan kepada si Kakak bahwa kehadiran adik bukan berarti perhatian untuknya berkurang. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usianya agar ia bisa memahami bahwa keluarga akan bertambah, dan itu adalah hal yang baik. Pastikan dia tahu bahwa ia tetap dicintai.
3. Jaga Rutinitas Kakak
Menjaga rutinitas dan waktu khusus bersama si Kakak bisa sangat membantu. Setelah adik lahir, tetap luangkan waktu khusus untuk bermain atau berbicara hanya dengannya. Ini penting untuk memastikan ia merasa tidak diabaikan.
4. Tumbuhkan Peran sebagai Kakak
Bantu si Kakak merasa bangga dengan perannya sebagai seorang kakak. Misalnya, dorong dia untuk membantu dalam hal-hal kecil terkait adik, seperti mengganti popok atau menemani saat adik sedang bermain. Ini bisa meningkatkan rasa percaya dirinya.
5. Jaga Komunikasi Terbuka
Jika si Kakak merasa kesal atau sedih, beri ruang untuk mengungkapkan perasaannya. Jangan abaikan emosinya, ajaklah berbicara dan jelaskan bahwa perasaannya dimengerti. Validasi emosinya agar ia merasa didengar dan dihargai.
6. Berikan Kasih Sayang yang Seimbang
Ketika adik lahir, cobalah untuk tidak berfokus hanya pada bayi. Meskipun bayi memerlukan perhatian, pastikan si Kakak juga mendapatkan perhatian yang cukup. Ajaklah anggota keluarga lain untuk membantu agar kasih sayang bisa terbagi lebih merata.
Dengan pendekatan yang tepat, si Kakak akan merasa dihargai dan mungkin malah menjadi kakak yang sangat menyayangi adiknya. Yang terpenting, tetap tunjukkan bahwa cinta orangtua tidak berkurang, hanya saja dibagi lebih luas.
Menyikapi Keadaan dengan Bijak