5. Mengembangkan Keterampilan Soft Skill dalam Digital Literacy
Guru TIK harus menyadari bahwa literasi digital bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan soft skill seperti kemampuan berkomunikasi dalam dunia digital, kolaborasi online, dan etika penggunaan teknologi.Â
Siswa perlu diajarkan bagaimana berinteraksi di dunia maya dengan bijak, memahami batasan privasi, dan menghormati hak-hak digital orang lain. Pengenalan pada aspek-aspek ini sangat penting agar siswa tidak hanya mahir dalam teknologi, tetapi juga memiliki etika digital yang kuat.
6. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran yang Inovatif
Sebagai pendidik di era digital, guru TIK harus memanfaatkan teknologi pembelajaran yang inovatif seperti gamifikasi, realitas virtual (VR), augmented reality (AR), dan platform pembelajaran berbasis cloud.Â
Penggunaan teknologi ini dalam kelas tidak hanya akan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik, tetapi juga membantu siswa memahami konsep-konsep TIK dengan lebih mendalam. Dengan cara ini, siswa bisa belajar tentang dunia teknologi melalui pengalaman langsung, bukan hanya dari teori di buku.
Pentingnya Peran Guru TIK dalam Memperkuat Pertahanan Siber Indonesia
Melihat banyaknya kasus kebocoran data dan serangan siber di Indonesia, semakin jelas bahwa kita membutuhkan generasi yang paham akan pentingnya keamanan digital. Guru TIK berada di garis depan dalam membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi diri mereka dari ancaman dunia maya.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi pengguna internet yang besar, memerlukan strategi pendidikan yang lebih progresif untuk menghadapi tantangan keamanan siber global.Â
Kembalinya mata pelajaran TIK dalam Kurikulum Merdeka adalah langkah awal yang baik. Namun, hal ini harus diiringi dengan inovasi di tingkat pengajaran dan pembelajaran agar generasi mendatang tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pembela dan pelindung dunia digital.
Sebagai guru yang pernah merasakan perubahan kurikulum dari TIK ke Prakarya dan kini kembali ke TIK, saya optimis bahwa dengan inovasi dan pendekatan yang tepat, guru TIK bisa menjadi kunci dalam memperkuat literasi digital dan sistem pertahanan siber di Indonesia. Pendidikan adalah fondasi dari segala sesuatu, dan melalui peran kita sebagai guru TIK, kita bisa membangun generasi yang tangguh, cerdas, dan siap menghadapi tantangan dunia digital.