Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tarot Kartu Ramalan yang Terkutuk

22 September 2024   06:49 Diperbarui: 12 Oktober 2024   01:24 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot akun Netflix (dokpri)

Cara plot mengungkap semua kejadian membuat kita betah mengikuti ceritanya, awalnya saya berpikir bahwa semua pemuda-pemudi itu akan menemui ajalnya sesuai ramalan Tarot. Karena keempat muda-mudi menemui ajalnya seakan tidak ada ampun dan tidak ada jalan ntuk selamat.

Cerita ini diangkat dari sebuah novel Horrorscope karya Nicholas Adams, seiring berjalannya film, muncul harapan yang tersisa pada tiga orang yang masih hidup. Keputusan mereka untuk berusaha memutar balikkan nasib tampaknya mustahil, terutama karena ramalan Tarot terus menunjukkan kepastian kematian yang mengerikan bagi mereka. 

Ketegangan semakin meningkat ketika para karakter mencoba mencari tahu apakah ada cara untuk mematahkan kutukan ini. Penonton dibawa ke dalam situasi yang penuh misteri dan intrik, di mana setiap langkah yang salah dapat membawa mereka lebih dekat pada kematian yang sudah diramalkan.

Uniknya, Tarot tidak hanya mengandalkan ketakutan mendadak (jumpscares) semata, melainkan menggunakan atmosfer rumah tua yang menyeramkan, kartu Tarot yang misterius, dan kisah dendam dari masa lalu untuk menciptakan rasa takut yang lebih mendalam. Para penonton juga akan merasakan ketidakberdayaan karakter-karakter yang terus dihantui oleh nasib yang tak terelakkan. Penonton akan merasa seperti sedang mengikuti permainan takdir yang kejam.

Akting para pemeran juga cukup mendukung keseluruhan plot film. Masing-masing karakter memiliki latar belakang yang dapat membuat penonton berempati dengan nasib mereka, meskipun mereka terjebak dalam permainan maut yang mematikan. Penggambaran rasa takut dan panik yang mereka alami cukup otentik dan membuat penonton ikut merasakan ketegangan.

Efek Visual dan Sinematografi

Tidak hanya cerita yang menarik, efek visual dan sinematografi film Tarot patut diacungi jempol. Adegan-adegan yang menyoroti kartu Tarot dan bagaimana setiap ramalan muncul ke permukaan disajikan dengan dramatis dan visual yang apik. Desain produksi rumah tua dan kartu Tarot memberikan sentuhan mistis yang semakin menambah kengerian. Penggunaan pencahayaan gelap dan bayangan yang cerdik membuat suasana terasa semakin mencekam, membawa penonton seolah-olah terjebak dalam kutukan bersama para karakter.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Tarot berhasil memberikan pengalaman horor yang menghibur dan mencekam. Film ini menggunakan alur cerita yang kuat dan menyajikan horor psikologis yang membuat penonton berpikir tentang nasib, dendam, dan ketidakberdayaan di hadapan takdir. Bagi para penggemar film horor yang menyukai ketegangan yang dibangun dengan baik, Tarot adalah film yang layak ditonton.

Dari segi adaptasi, Tarot berhasil menghidupkan fiksi Horrorscope karya Nicholas Adams dengan baik ke layar lebar, menawarkan ketegangan yang sama seperti yang diceritakan dalam novelnya.

Apakah para pemuda-pemudi itu benar-benar bisa membebaskan diri dari kutukan atau mereka hanya memperpanjang penderitaan, siapakah ketiga muda-mudi yang behasil selamat? Jawabannya hanya bisa ditemukan dengan menonton film ini sampai akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun