3. Hangatkan Tubuh secara Bertahap
Gunakan selimut, sleeping bag, atau jaket tebal untuk menghangatkan tubuh. Fokuskan untuk menghangatkan bagian inti tubuh seperti dada, leher, dan pangkal paha. Jangan menggunakan sumber panas yang terlalu panas, seperti botol air panas atau api, karena ini bisa menyebabkan syok pada tubuh yang sudah dalam kondisi hipotermia.
4. Berikan Minuman Hangat
Jika penderita masih sadar, berikan minuman hangat non alkohol untuk membantu menghangatkan tubuh dari dalam. Hindari minuman beralkohol atau berkafein karena dapat mempercepat dehidrasi dan memperburuk kondisi.
5. Segera Cari Bantuan Medis
Jika gejala hipotermia semakin parah (penderita berhenti menggigil, kehilangan kesadaran, atau mengalami pernapasan lambat), segera cari bantuan medis. Hipotermia parah membutuhkan penanganan darurat, dan semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinan untuk sembuh tanpa komplikasi.
Kesimpulan
Mengalami hipotermia saat mendaki gunung seperti Gunung Gede adalah pengalaman yang menakutkan, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi saya. Persiapan yang matang, termasuk mengenakan pakaian yang tepat, memilih perlengkapan tahan cuaca, dan menjaga tubuh tetap kering, adalah kunci untuk mencegah hipotermia. Semoga dengan membagikan pengalaman ini, para pendaki dapat lebih waspada dan siap menghadapi kondisi ekstrem di gunung, sehingga petualangan kita tetap aman dan menyenangkan.
Tetaplah hangat, waspada, dan selalu siap dalam menghadapi cuaca pegunungan yang bisa berubah drastis kapan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H