Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taman Sehat Kami

17 September 2024   19:48 Diperbarui: 17 September 2024   19:55 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami menyebutnya Taman Sehat, diatasnya berdiri bangunan kesekretariatan RW, Posyandu, sarana olahraga lapangan voli, dan aula terbuka dengan atap yang tinggi. Berbagai kegiatan kami laksanakan disini setiap ada kesempatan seperti berolah raga, baik secara individu maupun berkelompok.

Pada momen tertentu kadang kami menyelenggarakan nonton bareng (nobar) pertandingan sepakbola, semua kami lakukan dengan penuh kebersanaan dan silaturahmi.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Anak-anak adalah yang paling dominan, setiap sore mereka memenuhi Taman Sehat ini untuk bermain. Kemarin juga saya mendapat beberapa undangan pernikahan warga yang dilaksanakan di Taman Sehat ini, sungguh sangat menyenangkan dibanding kami harus menghadirinya di gedung. Karena selain waktunya lebih fleksibel, kenyamanan terasa lebih karena di Taman Sehat kami disediakan kursi tempat duduk yang banyak sehingga tidak ada tamu yang makan sambil berdiri.

dokpri
dokpri
Selain itu penggunaan Taman Sehat ini di atur supaya tidak ada kegiatan yang bentrok, masing-masing warga punya hak yang sama untuk melakukan kegiatan di Taman Sehat ini seperti berolah raga baik secara individu maupun kelompok. Selain itu kami juga bisa menggunakannya sebagai tempat melaksanakan hajatan dengan tamu undangan yang cukup banyak karena tempatnya cukup luas.

dokpri
dokpri

Taman Sehat bukan sekadar ruang terbuka hijau yang menjadi fasilitas umum di lingkungan kami, tetapi sudah menjadi pusat kehidupan sosial yang menyatukan semua lapisan masyarakat. Di bawah langit biru dan di antara pepohonan yang teduh, Taman Sehat menyediakan tempat bagi siapa saja untuk melepaskan penat, merayakan momen, atau sekadar menikmati detik-detik kesendirian yang damai.

dokpri
dokpri
Setiap sore, tawa anak-anak yang bermain berlarian di lapangan voli menghiasi udara, melengkapi suara riuh canda para warga yang berolahraga bersama atau hanya berbincang santai di aula terbuka. Ada suasana kehangatan yang tidak bisa diukur dengan fasilitas mewah atau gedung-gedung tinggi, karena di sini, keakraban dibangun melalui interaksi langsung saling menyapa, tertawa bersama, dan berbagi cerita tentang keseharian.
dokpri
dokpri
Kegiatan sosial seperti pernikahan yang sering dilaksanakan di Taman Sehat ini memiliki nuansa berbeda. Tidak ada kemewahan formal yang mengekang, tidak ada protokol ketat yang membatasi interaksi. Segalanya berjalan alami. Warga bisa duduk santai, menikmati hidangan dengan nyaman tanpa khawatir soal tempat duduk yang terbatas atau waktu yang terjepit oleh jam sewa gedung. Di Taman Sehat, acara pernikahan menjadi lebih intim dan dekat sebuah perayaan yang benar-benar menggambarkan kebersamaan.

dokpri
dokpri

Yang terpenting, Taman Sehat bukan hanya milik satu individu atau golongan, tapi milik bersama. Setiap warga memiliki hak yang sama untuk menggunakan tempat ini, mulai dari berolahraga, merayakan hari bahagia, hingga mengadakan kegiatan komunitas. Di sinilah kami belajar untuk saling berbagi ruang dan waktu, dengan pengaturan yang adil dan merata, tanpa harus merasa ada yang lebih diutamakan. Keadilan sosial terasa begitu nyata, menjadikan tempat ini bukan hanya taman bagi tubuh yang sehat, tetapi juga jiwa-jiwa yang saling mendukung dan menjaga.

Taman Sehat menjadi saksi tumbuhnya solidaritas, di mana setiap kegiatan diatur dengan harmoni. Ini bukan hanya tentang olahraga atau acara hajatan, tetapi tentang bagaimana kami, sebagai komunitas, menghargai ruang yang kita bagi. Di tengah dunia yang sering kali sibuk dan individualistis, Taman Sehat adalah pengingat bahwa hidup yang seimbang dan bahagia bukan datang dari kemewahan atau gedung megah, melainkan dari kebersamaan, saling memahami, dan semangat gotong royong yang tak lekang oleh waktu.

Di sinilah kami kembali menemukan makna sederhana dari kebahagiaan. Tempat yang multiguna, dan suasana yang tercipta menciptakan kebersamaan yang senantiasa terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun