Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat Dengan Hati

10 September 2024   09:55 Diperbarui: 10 September 2024   10:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah kita merasa bahwa apa yang kita lihat dengan mata sering kali tidak sepenuhnya menggambarkan realitas? Terkadang, meskipun kita melihat sesuatu dengan jelas, tapi kita masih merasa ada yang kurang atau bahkan keliru? Itulah momen ketika kita mulai memahami pentingnya melihat dengan hati.

Saya beropini bahwa melihat dengan hati bisa lebih akurat dan bermakna daripada hanya melihat dengan mata biasa. Melihat dengan hati berarti memperhatikan dengan lebih dalam, memahami dengan empati, dan merasakan sesuatu dengan intuisi dan perasaan, tidak hanya memperhatikan permukaan atau apa yang terlihat saja.

1. Memahami Melalui Empati dan Intuisi

Melihat dengan hati adalah bagaimana caranya menggunakan empati dan intuisi untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik penampakan luar. Ketika kita hanya melihat dengan mata biasa, kita mungkin hanya menangkap permukaan dari apa yang ada di depan kita. 

Misalnya, kita melihat seseorang tersenyum dan langsung berasumsi bahwa orang itu bahagia. Tapi ketika kita melihat dengan hati, ternyata ada kesedihan atau kegelisahan yang terpendam.

Empati memungkinkan kita merasakan apa yang dirasakan orang lain, sementara intuisi memberi kita wawasan lebih dalam tentang situasi yang mungkin tidak dapat dijelaskan dengan logika semata. Dengan melihat dengan hati kita belajar untuk memahami konteks dan kompleksitas kehidupan yang lebih luas, yang sering kali tersembunyi di balik penampilan luar.

2. Melampaui Penilaian Cepat dan Prasangka

Melihat dengan mata biasa sering kali membuat kita terjebak dalam penilaian cepat dan prasangka. Kita cenderung menyimpulkan sesuatu berdasarkan penampilan, ekspresi, atau perilaku luar. 

Ketika kita memilih untuk melihat dengan hati, kita mulai menyadari bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang atau suatu situasi.

Kita mulai mengerti bahwa setiap orang memiliki cerita mereka sendiri, perjuangan yang tidak terlihat, dan alasan-alasan di balik tindakan mereka. Melihat dengan hati mengesampingkan prasangka, membuka diri untuk melihat dan memberi ruang bagi pemahaman yang lebih mendalam.

3. Membangun Koneksi yang Lebih Dalam

Baca juga: Selamat Hari Ibu

Ketika kita melihat dengan hati, kita membangun koneksi yang lebih mendalam dengan orang lain dan lingkungan sekitar kita. Koneksi ini tidak hanya berdasarkan apa yang terlihat atau terucap, tetapi juga pada apa yang dirasakan dan dipahami. Ini membantu kita menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, menjadikan kita pendengar yang lebih baik, dan teman yang lebih peduli.

Melihat dengan hati juga membantu kita menemukan makna dalam hal-hal kecil yang mungkin terlewatkan jika hanya dilihat dengan mata. Kita mulai melihat keindahan dalam kesederhanaan, menemukan pelajaran dalam kesulitan, dan menghargai keberadaan orang-orang di sekitar kita.

4. Menemukan Kejujuran yang Hakiki

Kejujuran sejati sering kali tersembunyi di balik apa yang tampak di permukaan. Dengan melihat dengan hati, kita lebih mungkin menemukan kebenaran yang sesungguhnya, baik dalam diri kita sendiri maupun dalam diri orang lain. Hati sering kali lebih jujur daripada pikiran kita yang dipenuhi oleh logika, kalkulasi, dan pertimbangan-pertimbangan praktis.

Melihat dengan hati mengajak kita untuk lebih jujur pada diri sendiri, untuk tidak hanya mengejar penampilan atau pencapaian luar, tetapi untuk menemukan apa yang benar-benar kita inginkan dan butuhkan dalam hidup.

5. Hidup Lebih Bermakna

Melihat dengan hati membuat kita lebih sadar, terbuka, dan bersyukur. Bukan berarti mengabaikan apa yang mata lihat, melainkan melengkapinya dengan apa yang hati rasakan. Kita melihat ada lebih banyak hal cerita untuk didengar, dan pelajaran untuk dipelajari.

Mari kita pejamkan mata kita sejenak untuk melihat dengan hati yang memungkinkan kita untuk menghindari penilaian cepat, memahami lebih dalam, dan menghargai keindahan yang tersembunyi di balik setiap momen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun