Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Serial The Frog di Netflix Versi Gushend

2 September 2024   07:45 Diperbarui: 12 Oktober 2024   01:37 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screenshot akun Netflix (dokpri)

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang film ini, saya ingin mengingatkan bahwa ulasan ini akan mengungkap beberapa detail penting dari alur cerita. Jika Anda belum menonton film ini dan ingin menikmatinya tanpa bocoran, saya sarankan untuk menonton terlebih dahulu sebelum melanjutkan ulasan ini.

Pendahuluan

Buat yang tidak mengetahui alur cerita sebelumnya, menonton film ini mungkin akan merasa bosan dan frustasi karena sulit menangkap alur cerita yang sebenarnya. Alur cerita yang kerap kali maju mundur membuat penonton bingung mengikuti cerita film ini.

Coba pemirsa bayangkan saya menonton 8 episode film The frog asal Korea ini, baru di episode 5 saya bisa menikmati film ini setelah mengetahui alu cerita sebenarnya.

Seandainya saya tidak tertarik rasa penasaran karena reviewnya Bu Siska Fajarany tentang film ini, mungkin saya malas bertahan menonton film ini sampai tuntas...hehe..

Sebetulnya film ini cukup menarik setelah kita tahu rahasia plot twistnya terlebih dahulu, untuk itu saya coba beri formulanya sebagai berikut:

1. Yakini peran antagonis Si Wanita muda cantik yang membawa anak balita adalah seorang psikopat akut dan memang membunuh anak itu dengan kejam, meski di film itu sampai akhir tidak di terangkan secara meyakinkan.

2. Sadari bahwa kita sebagai penonton diajak menonton alur cerita maju mundur, cara membedakannya adalah cerita yang melibatkan peran antagonis Si Wanita cantik terjadi di masa kini. Sedangkan cerita yang melibatkan pembunuhan seorang wanita oleh seorang laki-laki terjadi pada tahun 2000an.

3. Pemilik penginapan yang di dalamnya terjadi pembunuhan oleh Si Wanita psikopat awalnya ingin menyembunyikan kejadian sebenarnya karena takut usahanya jadi sepi yang akan mengakibatkan krisis ekonomi keluarganya.

4. Akhirnya kedua pemilik motel ini bertemu pada waktu dan tempat yang sama, lalu mereka menyadari bahwa mereka menghadapi masalah yang serupa. Dalam hal ini anak pemilik motel pertama akhirnya mengambil keputusan sepihak dengan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri yaitu membunuh Si Dalang pembunuhan secara langsung dan terencarana.

5. Cara Si Anak ini membuat pemilik motel ke-dua sadar dan ingin menyelesaikan masalahnya dengan cara yang sama, akhirnya dia secara terang-terangan menghadapi si Psikopat perempuan muda itu dengan nekad. Meski Anak perempuannya hampir menjadi korban berikutnya.

Kenapa The Frog

Judul The Frog, diambil dari pernyataan kedua sipemilik motel yang menganggap mereka sebagai seekor katak yang menjadi korban yang tidak mereka harapkan karena perbuatan seseorang yang melempar batu sembarangan dan secara tidak sengaja mengenai kepalanya sehingga mereka mengalami kesulitan.

Mungkin keadaan di atas lebih tepatnya bisa dikatakan sebagai analogi keadaan yang sedang terjadi pada mereka berdua sebagai peran utama dalam film The Frog.

Jujur pertama menonton film ini saya tidak menemukan inti cerita yang bisa diikuti atau menjadi kesimpulan sementara, tapi setelah megetahui potongan-potongan cerita yang berupa puzzel yang mulai menunjukan sebuah peristiwa yang menghubungkan dua cerita sejenis yang berbeda latar dan setting saya baru menyadari bahwa film ini layak untuk diikuti.

Benang merah mulai terbuka setelah kedua karakter yang berada di latar, setting, dan waktu yang berbeda bertemu dalam satu adegan dan membuka cerita yang sebenarnya.

Kesimpulan

Kesimpulan dari drama Korea The Frog di Netflix ini adalah serial yang berusaha menggabungkan elemen thriller psikologis dengan tema filosofi, namun dengan hasil yang beragam. Beberapa penonton menganggap bahwa plotnya terlalu dibesar-besarkan dan terdapat banyak plot hole (tidak konsisten), terutama setelah episode keempat. Mungkin ada yang menyebut bahwa ceritanya terasa dipaksakan untuk mengisi delapan episode, dengan keputusan karakter utama yang dianggap tidak logis.

Namun saya juga memuji akting Go Min-si sebagai psikopat, menggambarkannya dengan sangat baik sehingga menarik perhatian, meskipun beberapa orang merasa bahwa keputusan-keputusan karakter utama tampak tidak masuk akal. Saya menilai drama ini akan lebih menarik jika dirampingkan menjadi lebih pendek, karena ceritanya lambat di awal dan baru mulai menarik pada episode ketiga dan keempat.

Secara keseluruhan, The Frog adalah drama yang mungkin akan menarik bagi pecinta thriller yang menyukai karakter yang kompleks dan cerita yang penuh intrik, meskipun bagi beberapa penonton, kelemahan plot mungkin mengurangi kepuasan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun