Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pasar Cisalak Subang

30 Agustus 2024   08:25 Diperbarui: 30 Agustus 2024   08:34 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan yang paling khas dan tidak ditemukan di daerah lain adalah Deblo: terbuat dari parutan singkong yang dicetak bulat pipih yang dikeringkan dan digoreng.

Selain itu dijual juga bahan dasarnya seperti: Singkong, ubi, jagung, talas, kacang-kacangan, dan semua hasil hutan dan kebun seperti jamur kuping yang hanya bisa ditemukan pada musim penghujan.

3. Makanan-Makanan Lainnya:

- Soto lontong ayam dengan pedagang yang sudah biasa kami kenal secara turun-temurun. Soto ini terasa khas dengan tambahan taburan kacang kacang goreng di atasnya. 

- Kupat tahu, makanan mirip ketoprak tapi dengan sentuhan bumbu yang khas dari pedagangnya.

Selain makanan dan bahan dan makanan di atas, secara kebetulan juga bisa ditemukan penjual bahan makanan langka seperti jantung pohon pisang hutan, madu odeng, dan bahan makanan dan hasil hutan yang hanya bisa kami temukan di daerah kami. Para pedagang ini hanya datang dan menjual barangnya ketika mereka menemukan barang tersebut di hutan termasuk di dalamnya jamur liar.

Pada hari pasar yaitu hari Rabu dan Sabtu setiap minggunya, biasanya pasar sudah ramai dengan aktivitas jual beli semenjak jam 3 pagi dan mencapai puncaknya pada jam 7 pagi. Lebih dari jam itu jangan harap menemukan barang unik yang kita cari karena pasti sudah ada yang membelinya dan habis terjual.

Sedangkan untuk bahan-bahan pokok lainnya yang umum dijual di pasar semua bisa didapat dipasar ini kapan saja. Jadi disarankan datanglah ke pasar ini pada hari Rabu dan Sabtu dari jam 3 pagi sampai jam 7 pagi untuk mendapatkan makanan, bahan makanan, dan barang kerajinan kearifan lokal yang hanya bisa ditemukan di pasar ini.

Untuk yang telah mengenal orang-orang pelosok yang biasa berjualan di pasar ini pada hari pasar (hari Sabtu dan Rabu) bisa mengunjungi rumah mereka masing-masing di perkampungan pelosok yang tersebar di desa-desa terpencil pinggiran hutan. Bahkan mereka dengan senang hati mengantarkan pesanan kita ke rumah ketika kita memesannya seperti: Madu Odeng, Jamur liar, Jantung pohon pisang hutan, buah Harendong, dll.

Sekian semoga menambah wawasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun