Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pemilihan Wakasek: Siapa yang Seharusnya Terlibat?

18 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 18 Agustus 2024   08:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) adalah salah satu pejabat penting dalam struktur manajemen sekolah yang memiliki tugas untuk membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan berbagai fungsi manajerial, administratif, dan operasional sehari-hari. 

Peran Wakasek sering kali dibagi menjadi beberapa bidang spesifik, seperti kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, serta hubungan masyarakat disamping itu ada juga sekolah yang menyertakan seorang Wakasek Litbang. 

Setiap bidang ini memiliki tanggung jawab yang sangat penting untuk memastikan bahwa sekolah dapat berjalan dengan efektif dan efisien, peran utama Wakasek di Sekolah adalah:

1. Wakasek Kurikulum: Wakasek yang bertanggung jawab di bidang kurikulum memiliki peran sentral dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan di sekolah. Mereka bekerja sama dengan guru untuk mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran, menyusun jadwal pelajaran, serta memastikan bahwa kurikulum diterapkan sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku.

2. Wakasek Kesiswaan: Mengelola aspek-aspek yang berkaitan dengan siswa, Wakasek Kesiswaan fokus pada pengembangan karakter, disiplin, serta koordinasi kegiatan ekstrakurikuler. Mereka juga menjadi penghubung utama antara siswa, guru, dan orang tua dalam hal kesejahteraan dan perkembangan siswa.

3. Wakasek Sarana dan Prasarana: Bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas fisik dan infrastruktur sekolah, Wakasek ini memastikan bahwa gedung sekolah terawat dengan baik, alat-alat pembelajaran tersedia dan berfungsi, serta lingkungan sekolah aman dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

4. Wakasek Hubungan Masyarakat (Humas): Wakasek Humas berperan dalam mengelola komunikasi dan hubungan sekolah dengan pihak eksternal seperti orang tua, komunitas, dan lembaga lainnya. Mereka bertanggung jawab atas citra sekolah dan penyebaran informasi terkait kegiatan serta prestasi yang diraih oleh sekolah.

5. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Litbang, atau Penelitian dan Pengembangan: Adalah salah satu peran manajerial di sekolah yang bertanggung jawab atas upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sekolah melalui kegiatan penelitian dan inovasi. Posisi ini fokus pada mencari dan menerapkan cara-cara baru yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, manajemen sekolah, serta pengembangan profesional guru dan siswa. 

Secara keseluruhan, Wakasek bekerja sama dengan Kepala Sekolah untuk memastikan bahwa sekolah beroperasi dengan lancar dan mencapai visi serta misinya. Mereka juga sering terlibat dalam pengambilan keputusan strategis dan memberikan dukungan kepada guru dan siswa dalam berbagai aspek operasional sekolah.

Pemilihan Wakasek Melalui Suara Guru

Pemilihan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) melalui mekanisme suara guru adalah sebuah praktik yang membawa nilai demokrasi dan transparansi ke dalam manajemen sekolah. 

Dengan melibatkan guru dalam proses pemilihan, sekolah dapat memastikan bahwa Wakasek yang terpilih adalah seseorang yang mendapat dukungan mayoritas dan memiliki kepercayaan dari rekan-rekannya. Ini dapat meningkatkan rasa memiliki di antara guru, karena mereka merasa berkontribusi langsung terhadap kebijakan dan arah manajemen sekolah.

Namun, proses ini juga memiliki tantangan. Misalnya, jika pemilihan tidak dikelola dengan baik, keputusan bisa didasarkan pada popularitas kandidat daripada kompetensinya. Selain itu, pemilihan ini dapat menimbulkan ketegangan atau polarisasi di antara staf jika terdapat perbedaan pandangan yang tajam mengenai kandidat.

Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi sekolah untuk menetapkan kriteria yang jelas tentang kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan untuk posisi Wakasek. Proses pemilihan juga harus dilakukan secara transparan dan adil, sehingga hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.

Jika dilakukan dengan tepat, pemilihan Wakasek berdasarkan suara guru dapat memperkuat kolaborasi dan keterlibatan guru dalam manajemen sekolah, yang pada akhirnya dapat membawa manfaat besar bagi lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Pandangan Tentang Peran Wakasek dan Tata Usaha (TU)

Pandangan bahwa pemilihan Wakasek sebagai langkah untuk memberikan pemerataan kesempatan bagi guru agar dapat meningkatkan status karier mereka menuju posisi Kepala Sekolah adalah valid dalam konteks pengembangan karier. 

Wakasek sering kali menjadi langkah penting dalam jalur karier seorang guru yang bercita-cita menjadi Kepala Sekolah. Dalam kerangka ini, memberikan kesempatan kepada guru untuk menjabat sebagai Wakasek dapat dilihat sebagai upaya strategis dalam membina calon pemimpin sekolah masa depan.

Namun, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan:

1. Tujuan Pengembangan Karier Guru: Jika tujuan utama dari pemilihan Wakasek adalah untuk pengembangan karier guru menuju posisi Kepala Sekolah, maka masuk akal jika posisi ini diprioritaskan untuk guru. Ini akan memberikan mereka pengalaman manajemen dan kepemimpinan yang penting sebelum melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Peran TU dalam Manajemen Sekolah: Di sisi lain, peran staf Tata Usaha (TU) dalam manajemen sekolah tidak boleh diabaikan. Meskipun TU mungkin tidak membutuhkan posisi Wakasek untuk kemajuan karier mereka seperti guru, keahlian mereka dalam administrasi dan operasional sangat penting dalam mendukung fungsi manajemen sekolah. Kolaborasi yang erat antara Wakasek dan TU adalah kunci keberhasilan manajemen sekolah.

3. Inklusivitas dan Keadilan: Meskipun tujuan pemerataan kesempatan bagi guru adalah penting, sekolah juga perlu memastikan bahwa semua staf merasa dihargai dan diakui kontribusinya. Meski TU tidak terlibat langsung dalam posisi Wakasek, mereka tetap harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan terkait manajemen sekolah, termasuk pemilihan Wakasek. Ini penting untuk menjaga rasa keadilan dan kohesi di antara seluruh staf.

4. Pengakuan Terhadap Keahlian yang Beragam: Meskipun Wakasek umumnya diisi oleh guru, sekolah tetap harus mengakui dan memanfaatkan keahlian TU dengan memberi mereka peran yang signifikan dalam aspek-aspek administratif dan manajerial yang tidak dimiliki oleh guru.

Kesimpulan

Pemilihan Wakasek yang melibatkan suara guru dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat keterlibatan dan kolaborasi dalam manajemen sekolah. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, penting bagi sekolah untuk memiliki kriteria yang jelas dan proses yang adil. Meskipun Wakasek berasal dari kalangan guru, peran TU tetap krusial dalam mendukung operasional sekolah secara keseluruhan.

Jika tujuan utamanya adalah pengembangan karier guru, maka alasan untuk tidak melibatkan TU sebagai kandidat Wakasek dapat dipahami. Namun, penting untuk tetap melibatkan TU dalam pengambilan keputusan yang lebih luas di sekolah, sehingga mereka merasa menjadi bagian dari tim manajemen yang mendukung keberhasilan sekolah secara keseluruhan.

Pada akhirnya, keberhasilan sebuah sekolah terletak pada kerja sama yang harmonis antara semua pihak yang terlibat, termasuk Wakasek, TU, guru, dan seluruh komunitas sekolah. Dengan pendekatan yang inklusif dan menghargai kontribusi setiap individu, sekolah dapat mencapai visi dan misinya dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun