Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Extraction 2" Masih Melibatkan Trauma

16 Agustus 2024   01:48 Diperbarui: 16 Agustus 2024   02:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screenshot akun Netflix (dokpri)

Pendahuluan

Setelah kesuksesan film Extraction yang mendunia, Extraction II hadir dengan tantangan besar: Bagaimana membawa narasi yang sudah intens ke level berikutnya? Alasan utama saya tertarik untuk menonton dan mengulas film ini bukan hanya karena aksi luar biasa yang dijanjikan, tetapi juga bagaimana karakter Tyler Rake (Chris Hemsworth) berkembang setelah peristiwa traumatis di film pertama. Dalam Extraction II, kita tidak hanya disuguhkan adegan aksi yang memacu adrenalin, tetapi juga perjalanan emosional yang lebih mendalam, yang menggali luka batin Tyler yang belum sembuh.

Tyler awalnya menolak misi ini, tetapi setelah mengetahui bahwa target penyelamatannya adalah adik mantan istrinya beserta dua anak mereka (seorang anak lelaki remaja dan seorang anak perempuan balita) yang disekap oleh suaminya di dalam penjara, ia memutuskan untuk menerima misi tersebut. Suami adik mantan istrinya ini adalah anggota kartel yang sangat disegani dan kejam di Georgia, bersama dengan kakaknya, Zurab, yang memimpin kartel tersebut. 

Dalam pertempuran, adik Zurab terbunuh oleh istrinya sendiri saat berkelahi dengan Tyler. Gang Zurab kemudian menganggap istri adik mereka sebagai seorang pengkhianat. Di tengah ketegangan ini, anak lelaki yang masih labil tersebut secara impulsif menelepon Zurab, yang pada akhirnya memicu pertempuran sengit yang tak terhindarkan.

Evolusi Karakter dalam Latar yang Brutal

Salah satu aspek yang membuat Extraction II menonjol adalah bagaimana film ini tidak hanya mengandalkan formula aksi tanpa henti, tetapi juga memperkenalkan elemen-elemen baru yang memperkaya cerita. Tyler Rake, yang sebelumnya digambarkan sebagai tentara bayaran yang berdarah dingin namun memiliki sisi kemanusiaan, kini menghadapi musuh terbesarnya: dirinya sendiri. Film ini menonjolkan transformasi pribadi Tyler dari seorang pria yang dihantui rasa bersalah atas kematian anaknya menjadi seseorang yang akhirnya menemukan tujuan dalam menyelamatkan orang lain, meskipun itu berarti mengorbankan dirinya sendiri.

Kembali beraksi setelah koma panjang yang hampir merenggut nyawanya, Tyler tidak lagi didorong oleh uang atau kontrak, tetapi oleh rasa tanggung jawab dan keinginan untuk menebus kesalahan masa lalunya. Ini memberikan dimensi baru pada karakternya, menjadikan Extraction II lebih dari sekadar film aksi, tetapi juga studi karakter yang mendalam.

Perjalanan Emosional yang Menggugah

Setiap adegan aksi dalam Extraction II terasa lebih intens karena muatan emosional yang diemban oleh Tyler. Penonton tidak hanya disajikan adegan-adegan pertempuran yang brutal, tetapi juga momen-momen reflektif yang mengungkapkan kerentanan Tyler. Ketika dia sekali lagi harus melindungi seseorang yang tidak bersalah, penonton dibawa untuk merasakan perjuangannya, baik fisik maupun mental.

Salah satu momen refleksi yang paling kuat dalam film ini adalah ketika Tyler harus menghadapi bayangan masa lalunya. Melalui serangkaian kilas balik, kita memahami lebih dalam tentang kehilangan yang dirasakannya, serta bagaimana hal ini membentuk dirinya menjadi sosok yang tangguh, namun juga rapuh. Perjalanan Tyler ini memberikan ruang bagi penonton untuk merenungkan tentang cara melepaskan diri dari trauma, dan menemukan kembali makna dalam hidup.

Aksi, Emosi, dan Pengembangan Narasi yang Seimbang

Extraction II berhasil menggabungkan elemen aksi yang memukau dengan narasi yang kaya dan pengembangan karakter yang mendalam. Film ini tidak hanya memberikan kepuasan visual melalui koreografi pertarungan yang apik, tetapi juga menyentuh aspek-aspek emosional yang membuat penonton peduli pada setiap karakter.

Sutradara Sam Hargrave sekali lagi membuktikan keahliannya dalam mengarahkan adegan-adegan aksi yang mendebarkan, sambil tetap menjaga alur cerita yang koheren dan menarik. Penggunaan kamera satu pengambilan (single-take) dalam beberapa adegan pertempuran menambah intensitas dan memberikan pengalaman menonton yang imersif. Di sisi lain, naskah yang ditulis dengan cermat memastikan bahwa setiap tindakan Tyler memiliki motivasi yang jelas dan mendalam, memperkuat koneksi emosional penonton dengan karakter.

Kesimpulan

Extraction II bukan hanya sekuel yang layak bagi pendahulunya, tetapi juga sebuah karya yang memperdalam narasi dan eksplorasi karakter utama. Film ini berhasil memberikan pengalaman yang memuaskan, tidak hanya bagi pecinta aksi, tetapi juga bagi mereka yang mencari cerita dengan kedalaman emosional. Tyler Rake, dengan segala kompleksitasnya, menjadi salah satu karakter yang paling menarik untuk diikuti di layar lebar saat ini.

Bagi penonton yang menyukai aksi dengan substansi, Extraction II menawarkan lebih dari sekadar ledakan dan pertempuran. Film ini adalah tentang perjalanan seorang pria yang mencari jati dirinya kembali di dalam dunia yang keras penuh kekerasan, dan bagaimana ia menemukan kemanusiaan dalam prosesnya. Inilah yang membuat Extraction II layak menjadi salah satu film aksi terbaik yang dirilis tahun 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun