Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Blueprint Rupiah Digital

4 Agustus 2024   09:07 Diperbarui: 4 Agustus 2024   10:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Bank Indonesia resmi meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) tahun 2025-2030, yang didalamnya memasukan rupiah digital dalam pengembangan sistem pembayaran Indonesia. Langkah ini merupakan tahap pengembangan dari blueprint sebelumnya rentang tahun 2019-2025.

Lima inisiatif utama pada blueprint 2025-2030 memfokuskan pada lima aspek yaitu Modernisasi, Insprastruktur, Pembayaran retail, Wholesale, dan Data. Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada Festifal Ekonomi Keuangan Digital Indonesia di Jakarta beberapa waktu yang lalu (sumber: Kanal YouTube CNN Indonesia, 03 Agustus 2024). 

Akselerasi pembayaran digital di masa depan akan difokuskan pada lima aspek utama: modernisasi, infrastruktur, pembayaran ritel, wholesale, dan data.

1. Modernisasi

-Transformasi Teknologi: Memperbarui sistem pembayaran dengan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan. Ini mencakup penerapan teknologi seperti blockchain, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mengoptimalkan proses pembayaran.

-Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik: Mengembangkan antarmuka pengguna yang intuitif dan ramah pengguna, sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi digital dengan cepat dan aman.

-Inovasi Produk: Memperkenalkan produk dan layanan baru yang memenuhi kebutuhan konsumen modern, seperti dompet digital dan platform pembayaran mobile.

2. Infrastruktur

-Penguatan Jaringan: Membangun dan meningkatkan infrastruktur teknologi yang mendukung pembayaran digital, termasuk jaringan internet yang cepat dan andal serta sistem backend yang kuat.

-Interoperabilitas: Memastikan berbagai sistem pembayaran dapat saling beroperasi tanpa hambatan, memungkinkan transaksi lintas platform yang mulus dan efisien.

-Keamanan dan Ketahanan: Memperkuat keamanan siber untuk melindungi data pengguna dan transaksi dari ancaman dan serangan siber, serta memastikan sistem tetap berfungsi dengan baik meskipun ada gangguan.

3. Pembayaran Retail

-Digitalisasi Transaksi: Memfasilitasi pergeseran dari pembayaran tunai ke pembayaran digital dalam transaksi ritel untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi.

-Penyediaan Layanan Pembayaran yang Mudah diakses: Menciptakan solusi pembayaran yang mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk yang tidak memiliki akses perbankan tradisional, dengan menggunakan teknologi seperti kode QR dan pembayaran mobile.

-Kemitraan dengan Pengecer: Mendorong kolaborasi antara penyedia layanan pembayaran dan pengecer untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih terintegrasi dan efisien.

4. Wholesale

-Efisiensi dalam Pembayaran Besar: Mengoptimalkan proses pembayaran dalam jumlah besar antar lembaga keuangan dan perusahaan besar untuk mengurangi biaya dan waktu transaksi.

-Penggunaan Teknologi Blockchain: Mengimplementasikan teknologi seperti blockchain untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam transaksi wholesale.

-Integrasi Sistem Keuangan: Memastikan integrasi antara sistem keuangan wholesale dan ritel untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih holistik dan efisien.

5. Data

-Penggunaan Analitik Data: Menggunakan analitik data untuk memahami perilaku konsumen dan tren pasar, serta mengembangkan strategi pemasaran dan produk yang lebih tepat sasaran.

-Perlindungan Privasi: Memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi data dengan menjaga kerahasiaan dan keamanan data pengguna.

-Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Memanfaatkan data untuk meningkatkan pengambilan keputusan di tingkat operasional dan strategis, sehingga layanan pembayaran dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Fokus pada lima aspek ini diharapkan dapat mempercepat adopsi dan penggunaan pembayaran digital, meningkatkan inklusi keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan. Dengan memodernisasi infrastruktur, meningkatkan aksesibilitas, dan memanfaatkan data secara efektif, sistem pembayaran digital dapat menjadi lebih efisien, aman, dan ramah pengguna.

Ulasan

Blueprint Rupiah Digital adalah rencana strategis yang disusun oleh Bank Indonesia (BI) untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan mata uang digital bank sentral. Tujuan utama dari Blueprint Rupiah Digital ini adalah untuk mempersiapkan ekosistem dan infrastruktur yang dibutuhkan agar Rupiah Digital dapat berfungsi dengan baik di Indonesia.

Beberapa poin penting dari Blueprint Rupiah Digital:

1. Tujuan dan Manfaat:

-Memperkuat Sistem Pembayaran: Dengan Rupiah Digital, diharapkan sistem pembayaran di Indonesia menjadi lebih efisien dan inklusif.

-Stabilitas Ekonomi dan Keuangan: Rupiah Digital dapat membantu dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan nasional dengan memberikan alternatif yang lebih aman dan terjamin dibandingkan dengan aset kripto yang bersifat volatil (kurang stabil).

-Inovasi Teknologi: Mendukung inovasi di bidang teknologi finansial dan meningkatkan daya saing ekonomi digital Indonesia.

2. Desain dan Arsitektur:

-Pendekatan Bertahap: Implementasi Rupiah Digital akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan uji coba dan evaluasi untuk memastikan bahwa semua aspek teknis dan operasional telah memenuhi standar yang ditetapkan.

-Integrasi dengan Sistem yang Ada: Rupiah Digital dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan sistem pembayaran yang sudah ada sehingga mempermudah adopsi oleh masyarakat dan industri.

3. Aspek Hukum dan Regulasi:

-Kerangka Hukum: Pengembangan Rupiah Digital memerlukan kerangka hukum dan regulasi yang jelas untuk memastikan kepatuhan dan melindungi pengguna.

-Kebijakan Privasi dan Keamanan: Menjamin privasi dan keamanan data pengguna menjadi prioritas utama dalam pengembangan Rupiah Digital.

4. Kolaborasi dan Kerjasama:

-Keterlibatan Stakeholder: Pengembangan Rupiah Digital melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa semua kebutuhan dan kekhawatiran dapat diakomodasi.

-Kerjasama Internasional: Mengambil pelajaran dari negara lain yang telah mengimplementasikan Central Bank Digital Currency (CBDC) dan menjalin kerjasama internasional dalam bidang regulasi dan teknologi.

Dengan adanya Blueprint Rupiah Digital, Bank Indonesia berusaha untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi perkembangan teknologi finansial di masa depan dan memastikan bahwa Rupiah tetap relevan dalam era digital.

Kesimpulan

Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030 yang diluncurkan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk memodernisasi sistem pembayaran nasional dengan memasukkan pengembangan Rupiah Digital. Lima aspek utama yang menjadi fokus adalah modernisasi, infrastruktur, pembayaran ritel, wholesale, dan data.

Rupiah Digital adalah inisiatif Bank Indonesia untuk menciptakan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan inklusi sistem pembayaran, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung inovasi teknologi finansial.

Untuk mencapai tujuan ini, Bank Indonesia telah merencanakan pendekatan bertahap yang mencakup:

1. Tujuan dan Manfaat:

-Memperkuat sistem pembayaran dengan memperkenalkan Rupiah Digital yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan aset kripto yang tidak stabil.

-Menjaga stabilitas ekonomi dengan menyediakan alternatif pembayaran yang aman dan terjamin.

-Mendukung inovasi di sektor keuangan dan meningkatkan daya saing ekonomi digital Indonesia.

2. Desain dan Arsitektur:

-Mengimplementasikan Rupiah Digital secara bertahap dengan uji coba dan evaluasi untuk memastikan kesiapan teknis dan operasional.

-Memastikan integrasi dengan sistem pembayaran yang sudah ada untuk memudahkan adopsi oleh masyarakat dan industri.

3. Aspek Hukum dan Regulasi:

-Membuat kerangka hukum yang jelas dan regulasi untuk memastikan kepatuhan serta melindungi pengguna.

-Menjamin privasi dan keamanan data pengguna sebagai prioritas utama.

4. Kolaborasi dan Kerjasama:

-Melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat dalam pengembangan Rupiah Digital.

-Menjalin kerjasama internasional untuk mengambil pelajaran dari negara lain yang telah mengimplementasikan CBDC.

Dengan Blueprint ini, Bank Indonesia berkomitmen untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi perkembangan teknologi finansial dan memastikan Rupiah tetap relevan dalam era digital. Implementasi Rupiah Digital diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan inklusi dalam sistem pembayaran nasional serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun