Pendahuluan
Menyoal artikel saya kemarin tentang lagunya Bams Samsons Kenangan Terindah, yang saya beri label paling one-hit wonder di Indonesia ternyata ada seorang kawan yang kurang setuju kalau lagu itu termasuk one-hit wonder karena band Samsons punya banyak lagu.
Saya jadi berpikir lagu apa ya, yang sebenarnya benar-benar mewakili one-hit wondernya Indonesia? Dari sini saya ingat dua lagu yang hanya sekali membumi karena penyanyinya meninggal dunia tidak lama setelah mempopulerkan lagu tersebut. Dua lagu ini adalah Kugadaikan Cintaku dari Gombloh dan Tak Gendong dari Mbah Surip.
Sebenarnya saya juga ingat dengan lagu Seberkas Sinar dari Nike Ardila, tapi almarhumah Nike kan banyak lagunya yang nge-hit selain Seberkas Sinar. Kalau saya lebih kerucutkan lagi Kugadaikan Cintaku nge-hit tahun 1983 sedangkan Gombloh wafat tahun 1988, berarti pilihan saya kali ini jatuh pada lagunya Tak Gendong dari Mbah Surip.
Kalau kita ingat lagi lagu Tak Gendong nge-hit tahun 2009 dan pada tahun itu juga Mbah Surip wafat, meski ada lagu lain dari Mbah Surip tapi lagu Tak Gendong lah yang membawa nama Mbah Surip melambung disamping karena gayanya yang unik, nyentrik, dan eksentrik.
Lalu siapa Mbah Surip dan lagunya yang berjudul Tak Gendong, mari kita bahas bersama.
Latar Belakang Mbah Surip
Mbah Surip yang memiliki nama asli Urip Achmad Rijanto lahir pada 6 Mei 1949 di Mojokerto, Jawa Timur. Ia adalah seorang musisi yang memulai kariernya dengan gaya hidup yang penuh kebebasan dan kreativitas.Â
Sebelum mencapai popularitas, Mbah Surip menjalani berbagai pekerjaan termasuk sebagai pekerja tambang dan buruh kasar sebelum akhirnya menekuni dunia musik.
Keunikan Mbah Surip terletak pada musiknya, penampilannya yang eksentrik dan kepribadiannya yang santai. Ia sering terlihat dengan rambut gimbal dan gaya berpakaian yang khas, mencerminkan gaya dan filosofi hidupnya yang bebas dan sederhana.
Popularitas "Tak Gendong"
Lagu Tak Gendong dirilis pada tahun 2009 dan dengan cepat menjadi sangat populer di seluruh Indonesia, lagu ini terkenal karena liriknya yang sederhana namun penuh dengan humor. Lirik "Tak gendong kemana-mana.., tak gendong kemana-mana..., enak dong, mantep dong..." sangat mudah diingat dan dinyanyikan oleh berbagai kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.
Mengapa Tak Gendong Begitu Populer?
1. Lirik yang Sederhana dan Lucu:
- Lirik Tak Gendong sangat sederhana dan mengandung humor yang mudah dimengerti oleh semua kalangan. Kesederhanaan ini membuat lagu ini sangat mudah diterima dan diingat oleh pendengar.
2. Gaya Penyampaian yang Unik:
- Gaya Mbah Surip dalam menyanyikan lagu ini sangat unik dan khas. Suaranya yang serak dan cara menyanyi yang santai menambah daya tarik lagu ini.
3. Penampilan Eksentrik:
- Penampilan Mbah Surip yang eksentrik dengan rambut gimbal dan pakaian khasnya juga berkontribusi pada popularitas lagu ini. Gaya hidupnya yang bebas dan tidak biasa membuat banyak orang tertarik dan penasaran dengan sosoknya.
4. Pesan yang Santai:
- Lagu ini menyampaikan pesan yang santai dan simpel, dengan membawa dan menjaga orang yang dicintai ke mana-mana. Sungguh pesan yang sederhana tapi memberikan nuansa kebersamaan dan kasih sayang yang kental.
Dampak Tak Gendong Terhadap Karir Mbah Surip
Tak Gendong adalah lagu yang populer dan membawa perubahan besar dalam hidup Mbah Surip, lagu ini membawa Mbah Surip ke puncak popularitas dalam waktu singkat. Atas karyanya SiMbah diakui khalayak luas, Mbah Surip menikmati masa kejayaannya dengan tampil di berbagai acara televisi dan panggung musik.
Warisan dan Pengaruh
Mbah Surip meninggal pada tanggal 4 Agustus 2009 tidak lama setelah popularitas Tak Gendong, membuat lagu ini semakin populer dan menjadi warisan yang terus hidup dalam hati kita. Lagu Tak Gendong tetap enak kita nyanyikan sampai saat ini, saya sangat setuju Mbah Surip dan Tak Gendong adalah sosok dan lagu yang tidak tergantikan sampai saat ini.Â
Kesimpulan
Tak Gendong oleh Mbah Surip adalah contoh klasik dari one-hit wonder di Indonesia. Meskipun Mbah Surip memiliki beberapa lagu lain, Tak Gendong adalah yang paling dikenal dan dicintai oleh publik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H