Pendahuluan
Semua judul tulisan saya ganjil, maksud saya jumlah katanya yang ganjil. Kalau Pemirsa menemukan yang genap itu kesalahan saya yang diperbaiki oleh Admin karena penempatan kata yang salah, akhirnya saya membiarkannya apa adanya.
Sebagai contoh saya membuat judul "Alpukatmah Saya Banget" ternyata yang muncul adalah "Alpukat mah Saya Banget", untuk memastikan mungkin Pemirsa bisa melakukan effort lebih dengan memeriksanya termasuk judul tulisan saya yang ini hehe...
Mengapa?
Mengapa saya melakukan hal ini bukan tanpa alasan, ini mungkin terdengar seperti khotbah karena saya hubungkan dengan keyakinan saya. Tapi tidak apalah anggaplah saya seorang ustadz mesti kenyataannya pengetahuan agama saya belum layak untuk menjadi seorang ustadz hehe...
1. Setiap saya menulis saya niatkan untuk beribadah dengan mengharap rahmat Alloh SWT, Allah SWT berfirman "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku." .{Surah Az-Zariyat Ayat 56}. Â
2. Selanjutnya ada sebuah keterangan yang menyatakan bahwa "Alloh SWT itu ganjil dan menyukai yang ganjil". Hal inilah yang coba saya kejar dan istiqomah melaksanakannya dalam amalan yang baik, ya tentunya menulis saya niatkan sebagai ibadah amalan baik.
3. Social Branding: Hal ini mungkin bersifat umum karena sebagai manusia kita harus punya identitas, ciri khas (unik) karena pada dasarnya sebagai makhluk sosial kita membutuhkan pengakuan orang lain.
Bagaimana?
Bagaimana saya melakukan ini? Caranya ya dengan usaha, sepintas tidak sulit hanya membuat jumlah kata judul tulisan kita berjumlah ganjil. Tapi pada praktiknya kadang saya menemukan kesulitan karena kadang sulit menemukan judul yang cocok dan representatif.
Namun sekali lagi dengan usaha semua bisa kita lakukan, termasuk tulisan ini adalah tulisan saya yang ke-246 yang saya ganjilkan jumlah kata dalam judulnya.
Dimana?
Sementara saya baru melakukan hal ini di Kompasiana, karena saya juga coba menulis di flatform lain tapi belum sefanatik di sini di Kompasiana. Ini juga bukan tanpa alasan karena menulis di Kompasiana saya merasa mendapat respon dan berinteraksi minimal sesama penulis baik yang profesional ataupun pemula seperti saya.
Untuk selanjutnya, hal ini juga akan saya aplikasikan pada setiap tulisan saya dimanapun berada sesuai perkembangan yang saya nikmati dalam proses menjadi seorang penulis.
Apa?
Apa yang saya dapat dari kebiasaan saya ini? Untuk sementara ini saya mendapat kepuasan pribadi, saya berani mengungkapkannya saat ini karena saya telah membuktikannya melalui rekam jejak tulisan saya di Kompasiana dari awal hingga saat ini. 246 judul tulisan saya berjumlah kata ganjil dan siap hal ini akan saya lanjutkan, barangkali saja nanti bisa masuk Guinness World Records Museum hehe...
Kapan?
Kapan saya menulis? Saya menulis setiap ada kesempatan dimana saja baik di rumah maupun dikantor disela kesibukan. Topik saya pun beragam tergantung apa yang saya lihat, dengar, atau saya rasakan.
Dalam hal ini saya suka membawa kamera kemana-mana baik kamera profesional maupun kamera HP biasa. Gunanya untuk menangkap gambar atau video yang bisa saya jadikan bahan tulisan.
Siapa?
Dengan siapa saya melakukan hal ini? Awalnya saya bergerak sendirian, sekarang teman dan keluarga dengan senang hati mengirim saya gambar atau video untuk saya jadikan tulisan. Alhamdulillah keluarga dan teman banyak yang mendukung dengan berbagai hal baik berupa kritik dan saran maupun berupa bahan tulisan berupa foto maupun video.
Kesimpulan
Kebiasaan saya mengganjilkan tulisan tidak terbatas pada judulnya, melainkan pada jumlah kata dalam tulisannya, teaser, dan juga tag.Â
Prinsip saya jangan pernah menganggap sepele amal baik sekecil apapun, Alloh SWT berfirman: Â "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya" (Qs. al-Zalzalah: 7-8)
