Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alpukat mah Saya Banget

17 Juli 2024   04:06 Diperbarui: 17 Juli 2024   04:32 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat ada topik pilihan menulis tentang alpukat, pikiran saya langsung teringat masa kanak-kanak di kampung bahkan sampai sekarang masih berlangsung.

Di kampung saya alpukat tumbuh subur berbuah lebat pada musimnya, hampir semua pemilik tanah pertanian memiliki pohon buah alpukat. Kondisi ini tentu saja memberikan saya segudang pengalaman bersama buah alpukat.

Pertama: Kenapa Buah Alpukat Suka Terasa Pahit?

Benar informasi yang saya baca pada tulisan Pak Buyung, alpukat yang pahit salah satunya adalah karena alpukat dipanen sewaktu masih belum benar-benar matang. Sehingga matangnya terasa pahit karena terpaksa, lalu bagaimana memastikan alpukat itu sudah benar-benar tua dan siap dipanen adalah dengan menggoyangkannya karena alpukat yang sudah tua akan mengeluarkan suara karena biji dan dagingnya sudah terpisah.

Selanjutnya alpukat saat dipanen jangan dijatuhkan, karena alpukat yang jatuh akan mengakibatkan bagian alpukat memar dan membusuk saat masak dan juga akan terasa pahit atau bahkan tidak termakan sama-sekali karena bagian yang memar membusuk duluan dan berwarna hitam.

Cara Memanen Alpukat:

Memanen alpukat tidak bisa sekaligus, karena alpukat akan siap dipanen dalam satu pohon secara bertahap sehingga pemanenan bisa dilakukan dua sampai tiga kali dengan meningggalkan buah yang masih mentah dan menunggunya sampai benar-benar matang.

Baca juga: Mata Air Pegunungan

Memanen alpukat jangan menunggu buah alpukat matang dipohon, karena mereka akan jatuh ke tanah yang menyebabkan rusaknya bagian alpukat. Jadi petik saja buah alpukat saat sudah benar-benar tua dengan memperhatikan bentuk dan teksturnya yang mulai berisi dan berwarna coklat tua. Sedangkan buah yang masih muda biasanya berwarna hijau muda.

Pemeraman

Setelah dipanen alpukat tidak bisa langsung dikonsumsi, melainkan harus menunggu sampai buahnya matang caranya dengan menyimpannya di tempat yang lembab, orang tua saya biasa menyimpanya di atas karung beras menurut mereka hal itu bisa membuat buah alpukat cepat matang sempurna.

Selain di atas beras untuk membuat alpukat yang lain cepat matang simpan alpukat yang belum matang bersama alpukat yang sudah matang, hal ini juga merupakan cara membuat alpukat cepat matang dan siap disantap.

Menikmati buah alpukat

Menikmati buah alpukat banyak berbagai cara, saya sendiri cukup mengaduknya dengan gula putih atau gula merah pada tempat yang sudah disediakan seperti mangkuk atau gelas dan langsung menyantapnya. Hal ini akan membuat kita cepat merasa puas dan cepat mengenyangkan dari pada diolah dengan membuatnya menjadi jus rasanya akan sedikit jadi hambar menurut saya.

Tapi cara di atas bersifat relatif tergantung selera masing-masing, saya melakukannya karena memang buah alpukat melimpah dan biasa mengambilnya begitu saja dan mengolah sendiri dikala saya menginginkannya. Lain dengan acara keluarga resmi tentunya sajian alpukat harus dikemas dalam sajian yang menarik dan menggugah selera dengan menjadikannya jus atau hidangan es campur dan lain-lain.

Memelihara Pohon Alpukat

Memelihara pohon alpukat tidak sulit, cukup membersihkan area sekitar pohon jangan biarkan pohon lain mengalahkannya dari asupan sinar matahari. Juga jaga jangan sampai ditumbuhi benalu yang kadang-kadang suka tumbuh dimana saja termasuk pada ujung puncak alpukat, benalu akan menghambat dan menyerap nutrisi yang diperlukan pohon alpukat untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Kesimpulan

Pohon dan buah alpukat adalah anugrah yang sangat bermanfaat baik pohon dan buahnya, selain dikonsumsi buah alpukat juga banyak digunakan untuk kepentingan lain seperti masker kecantikan dan lain-lain.

Pengalaman di atas adalah pengalaman pribadi yang diambil dari keseharian anak kampung yang polos, alpukat yang melimpah biasa kami jual atau membagikannya pada tetangga dan kerabat. Sekian semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun