Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Kujang Sejatinya Orang Sunda

6 Juli 2024   09:09 Diperbarui: 6 Juli 2024   13:46 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena saya asli orang Sunda kujang adalah bukan sesuatu yang baru di telinga saya, tapi untuk mengetahui lebih dalam saya baru mencobanya kali ini berhubung dengan obrolan-obrolan ringan saya dengan keluarga yang hobi mengoleksinya.

Salah satu referensinya adalah Kang Budi Dalton seorang budayawan Sunda, dari penuturannya kujang itu ternyata banyak mengandung filosofi yang tidak bisa saya kuasai dalam sekejap.

Perjalanan Menuju Bandung 5 Juli 2024 dokpri
Perjalanan Menuju Bandung 5 Juli 2024 dokpri

Mumpung sekarang saya masih di Bandung dan sedang semangat untuk membahasnya, objek kujang banyak ditemukan disini dan orang-orang yang kompeten tentang kujang ini juga banyak ditemukan disini diantaranya Kang Budi Dalton.

Kang  Budi Dalton adalah seorang budayawan Sunda juga dosen di universitas ternama di Bandung, dirumahnya banyak ditemukan literasi dan kajian tentang berbagai budaya khususnya budaya sunda salah satunya ya Kujang.

Kujang berasal dari sebuah konsepsi sistem ketatanegaraan Sunda purba sebagai simbol ajaran, maka dengan demikian kita harus mampu membaca melalui disiplin ilmu yang berasal dari wawasan leluhur.

Untuk membaca lebih dalam filosofi kujang (maca totonden) ada beberapa konsep yang dikenal di wawasan leluhur Sunda yaitu:

Upa-Saka Pancacuriga "elmu Panemu" seperti:

  • Sindir/ Sampir (index)
  • Silib/ Siloka (icon)
  • Sandi/ Simbul (code)
  • Sasmita (esensi)
  • Sunyata (realita)

selain itu ada konsep Upa-Saka Pancaniti "Jampe Pamake" yang terdiri dari:

  • Niti Harti (tahap mengerti)
  • Niti Surti (tahap memahami)
  • Niti Bukti (tahap membuktikan)
  • Niti Bakti (tahap membaktikan)
  • Niti sajati (tahap menemui kebenaran)

dokumen Kang Budi Dalton
dokumen Kang Budi Dalton

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun