Selama ini saya menulis di Kompasiana yang saya lakukan hanya menulis dan menulis, memimpikan menjadi seorang penulis profesional adalah impian semua penulis pada umumnya. Tapi tentunya semua hal tidak ada yang instan, segala sesuatu membutuhkan proses dalam meraihnya.
Pengalaman hari ini sungguh pengalaman yang berharga dalam keseharian saya, karena kebiasaan saya membagikan tulisan di berbagai grup WhatsApp ahirnya mendapat perhatian seorang teman yang berbaik hati menawarkan kritik dan saran atas tulisan saya yang berjudul "Tidak Ada Usaha yang Sia-Sia"
Dengan santun teman saya sekolah dulu ini kembali memperkenalkan diri dan menjelaskan bahwa dia pernah bekerja di sebuah media sebagai editor, dan atas pengalamannya tersebut dia menawarkan masukan untuk memperbaiki tulisan-tulisan saya. Hal tersebut tentu saja saya terima dengan senang hati, dan berikut adalah isi percakapan santai kami.
Diawali dengan sebuah screenshot tulisan saya di Kompasiana yang kemudian dikomentarinya:
Â
Teman :Â "Dan" tidak boleh diawal kalimat karena fungsinya untuk menyambungkan. Harus ada kata atau kalimat awalnya
Saya:Â "Baik, terima kasih ditunggu koreksi berikutnya...:)" sambung saya, kemudian teman saya pun mengirim screenshot selanjutnya dan kembali mengomentarinya.
Teman:Â "Koma itu sebaiknya hanya 1 di dalam 1 kalimat. Jika kalimat itu panjang maka bisa dijadikan 2-3 kalimat" Balas teman saya.Â
Sungguh menarik dapat masukan-masukan di atas saya pun tidak sabar menunggu koreksi selanjutnya.
Saya: "Siap setuju, itu juga membuat kalimat lebih simpel dan mudah dicerna Pembaca...:)" saya terus merespon menunggu bahasan selanjutnya.