Harta berupa kekayaan yang menumpuk tidak lagi membuat kita bahagia karena bukan satu-satunya sumber kebahagiaan, bahkan ada lansia yang rela memberikan semua hartanya asal ada yang bisa menemani dan mengurusnya tapi tidak ada yang bertahan lama bahkan sama sekali menolaknya dengan berbagai alasan.
5. Kembali seperti balita
Kepikunan, dan semua hal di atas semakin memperparah keadaan dengan menjadikan lansia bersikap kembali menjadi balita. Mudah tersinggung, cengeng (sensitif emosional), bahkan untuk sekedar "mandiri/ mandi sendiri" pun tidak mampu tanpa bantuan orang lain.
Alloh SWT. Telah memberikan contoh terbaik bahwa usia produktif manusia sebagaimana dicontohkan Nabi Besar Muhammad SAW. Bahwa usia ideal kita sebagai manusia seutuhnya adalah 60 tahunan. Lebih dari itu Bonusnya adalah lebih dominan ketergantungan terhadap orang lain.
Dan itu adalah ladang buat kita sebagai manusia untuk menambang pahala dan kebaikan dengan mengurus orang tua sebagai lansia. Hal ini tidak melulu orang tua kandung kita, melainkan siapa saja.
Kisah inspiratif dilakukan seorang teman saya yang memungut seorang lansia sebatang kara yang notabene bukan keluarga atau kerabatnya untuk tinggal bersamanya, mengurus segala kebutuhannya dan memberikan sentuhan kasih sayang supaya yang bersangkutan tidak kesepian.
Semua dia lakukan secara cuma-cuma karena dia sudah tidak memiliki orangtua, lalu bagaimana dengan kita yang masih mempunyai orangtua. Apakah masih tega menelantarkannya atau mempercayakannya terhadap panti jompo.
Ironis bukan? Dulu kita beliau mandikan, dipeluk, ditimang, dan diciuminya, walau kadang harus bermandikan (maaf sebelumnya kalau agak jorok) kotoran yang kita keluarkan.
Sebagai Generasi Muda Apa Saja Kiatnya Dalam Mempersiapkan Masa Tua?
Memiliki persiapan yang matang untuk masa tua adalah penting bagi generasi muda agar dapat menikmati masa tua dengan nyaman dan tanpa kekhawatiran. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu generasi muda mempersiapkan masa itu: