Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Membeli Rumah Tinggal Itu Seperti Mencari Jodoh

25 April 2024   10:14 Diperbarui: 4 Mei 2024   18:37 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membeli rumah. (Dok. Freepik) Kompas.com 

Tidak seseperti membeli barang lain seperti kendaraan atau barang lainnya yang asal sudah ada uangnya dengan mudah barangnya bisa kita dapatkan sesuai dengan yang kita inginkan dengan cepat.

Tidak sama halnya dalam memiliki sebuah rumah, banyak pertimbangan dan faktor. Kendalanya kalau tidak datang dari diri kita sendiri ya dari calon penjualnya.

Sebagai pendatang di kota Bekasi, pengalaman saya untuk memiliki rumah memakan waktu cukup panjang sampai memakan waktu belasan tahun. Mari kita bahas masalah dan solusinya:

1. Membeli Rumah KPR

Selaku penduduk di daerah Bekasi, membeli rumah KPR dari pengembang itu banyak hal yang harus dipertimbangkan diantaranya:

a. Faktor Lingkungan

Penduduk yang sangat heterogen membuat saya sangat selektif dalam memilih rumah, diantaranya siapa nanti yang akan menjadi tetangga kita dalam bersosialisasi, sejauh mana tingkat kebersamaan dan kekompakannya dalam menciptakan lingkungan yang harmonis.

b. Potensi Banjir

Kondisi perumahan yang baru dibangun oleh pengembang perlu diperhitungkan faktor bebas banjirnya, banyak yang sudah membeli rumah di suatu perumahan tapi akhirnya memutuskan untuk tidak menempatinya atau menjualnya karena faktor kebanjiran alias tidak layak huni.

c. Perumahan Fiktif Atau Sengketa Lahan yang Belum Jelas

Hati-hati dalam memilih perumahan baru, pastikan pengembangnya dapat dipercaya karena perumahan fiktif dan atau perumahan bermasalah dengan sengketa lahan yang belum jelas telah banyak memakan korban.

d. Faktor Jarak

Untuk kita yang sudah mantap bekerja di suatu tempat faktor jarak sangatlah penting antara rumah dan tempat bekerja.

2. Membangun Rumah Dengan Membeli Lahan Kosong dan Membangunnya

Cara ini memang cara yang efektif, selain itu membeli tanah perkampungan banyak memberikan keuntungan diantaranya air tanah yang jernih layak minum dan bebas banjir karena pada umumnya berada di ketinggian tanah di sekitarnya.

Tapi masalahnya akses untuk mencapai rumah di perkampungan terkendala dengan akses jalan yang terbatas, sedangkan lahan yang strategis dengan akses jalan yang besar memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ini sangat menentukan ketika kita berencana memiliki kendaraan roda empat.

Berdasarkan pertimbangan di atas, saya harus bersabar dalam menentukan untuk membeli rumah yang akan saya jadikan sebagai tempat tinggal, dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari rumah dari pemilik perumahan lama yang sudah teruji bebas banjir dan sudah bersertifikat yang dengan berbagai alasan ingin menjualnya.

Sementara saya memutuskan untuk mengontrak rumah sambil menunggu mendapat rumah pribadi yang benar-benar cocok dengan situasi dan kondisi. Saya lakukan sambil menabung meningkatkan budget dari target yang saya miliki.

Perjalanannya sungguh panjang dan melelahkan dari tahun 2007 saya berkeliling dan mencari alternatif untuk mendapatkan rumah pribadi. Bukan sekali saya hampir melakukan transaksi tapi akhirnya gagal, masalahnya terbentur pada kecocokan harga atau penjual mengurungkan niat untuk menjual rumahnya.

Sempat saya hampir membeli rumah KPR bersubsidi tapi harus ditolak karena suatu hal, sedangkan rumah non subsidi saya merasa keberatan dengan cicilannya. Tapi saya bersyukur tidak jadi membelinya karena ternyata komplek rumah tersebut sekarang sering dilanda banjir.

Saya terus mengontrak rumah sambil sedikit demi sedikit menabung, sampai akhirnya tahun 2021 Alloh SWT memberikan saya rumah dengan harga yang cocok disertai lingkungan yang akrab dan bersahabat.

Menariknya rumah yang kini saya miliki adalah rumah yang dulu hampir jadi saya beli tapi penjual mengurungkan niatnya karena sesuatu hal, setelah itu saya hampir jadi membeli rumah lain tapi gagal karena berbagai macam faktor: Ada karena kejauhan dari tempat saya bekerja, atau hal lain yang memberatkan buat saya atau dari penjualnya itu sendiri.

Kesimpulannya ternyata membeli rumah itu susah-susah gampang seperti kita mencari calon pendamping hidup (jodoh), ada yang mulus perjalanannya disamping itu ada yang harus melewati dilema yang berkelok-kelok. Lain halnya dengan membeli kebutuhan lain yang ada uang ya ada barang.

Pengalaman saya dalam proses membeli rumah memberikan banyak pelajaran berharga. Berikut beberapa saran yang mungkin berguna bagi kita yang ingin memiliki rumah:

1. Lakukan Penelitian Mendalam

Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, lakukan penelitian yang teliti tentang lingkungan, potensi banjir, dan status lahan. Pastikan kita memahami semua risiko yang terkait dengan pembelian rumah di suatu lokasi tertentu.

2. Perhatikan Faktor Lokasi

Lokasi rumah sangat penting, terutama dalam hal aksesibilitas ke tempat kerja, fasilitas umum, dan kebutuhan sehari-hari. Pastikan rumah yang kita pilih cocok dengan gaya hidup dan kebutuhan kita.

3. Pertimbangkan Berbagai Metode Pembelian

Selain membeli rumah dari pengembang atau membangun rumah sendiri, pertimbangkan juga membeli rumah dari pemilik lama. Rumah yang sudah teruji bebas banjir dan memiliki sertifikat yang jelas bisa menjadi pilihan yang baik.

4. Bersabar dan Fleksibel

Proses membeli rumah bisa memakan waktu dan memerlukan kesabaran. Bersiaplah untuk menghadapi hambatan dan dilema di sepanjang perjalanan. Tetaplah fleksibel dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan.

5. Jangan Terburu-buru dalam Mengambil Keputusan

Penting untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Lakukan pertimbangan yang matang dan pastikan kita benar-benar yakin dengan pilihan yang kita buat.

6. Perhatikan Kondisi Keuangan

Selalu pertimbangkan kondisi keuangan kita sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Pastikan kita mampu membayar cicilan secara berkala tanpa membebani keuangan kita.

7. Konsultasikan dengan Ahli

Jika memungkinkan, konsultasikan rencana pembelian rumah kita dengan ahli properti atau konsultan keuangan. Mereka dapat memberikan saran yang berharga berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka.

8. Berkomunikasi dengan Penjual

Jika kita menemukan rumah yang kita sukai, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan penjual. Diskusikan segala hal yang kita perlukan untuk membuat keputusan yang tepat.

Sekian semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun