Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Membeli Rumah Tinggal Itu Seperti Mencari Jodoh

25 April 2024   10:14 Diperbarui: 4 Mei 2024   18:37 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membeli rumah. (Dok. Freepik) Kompas.com 

Hati-hati dalam memilih perumahan baru, pastikan pengembangnya dapat dipercaya karena perumahan fiktif dan atau perumahan bermasalah dengan sengketa lahan yang belum jelas telah banyak memakan korban.

d. Faktor Jarak

Untuk kita yang sudah mantap bekerja di suatu tempat faktor jarak sangatlah penting antara rumah dan tempat bekerja.

2. Membangun Rumah Dengan Membeli Lahan Kosong dan Membangunnya

Cara ini memang cara yang efektif, selain itu membeli tanah perkampungan banyak memberikan keuntungan diantaranya air tanah yang jernih layak minum dan bebas banjir karena pada umumnya berada di ketinggian tanah di sekitarnya.

Tapi masalahnya akses untuk mencapai rumah di perkampungan terkendala dengan akses jalan yang terbatas, sedangkan lahan yang strategis dengan akses jalan yang besar memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ini sangat menentukan ketika kita berencana memiliki kendaraan roda empat.

Berdasarkan pertimbangan di atas, saya harus bersabar dalam menentukan untuk membeli rumah yang akan saya jadikan sebagai tempat tinggal, dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari rumah dari pemilik perumahan lama yang sudah teruji bebas banjir dan sudah bersertifikat yang dengan berbagai alasan ingin menjualnya.

Sementara saya memutuskan untuk mengontrak rumah sambil menunggu mendapat rumah pribadi yang benar-benar cocok dengan situasi dan kondisi. Saya lakukan sambil menabung meningkatkan budget dari target yang saya miliki.

Perjalanannya sungguh panjang dan melelahkan dari tahun 2007 saya berkeliling dan mencari alternatif untuk mendapatkan rumah pribadi. Bukan sekali saya hampir melakukan transaksi tapi akhirnya gagal, masalahnya terbentur pada kecocokan harga atau penjual mengurungkan niat untuk menjual rumahnya.

Sempat saya hampir membeli rumah KPR bersubsidi tapi harus ditolak karena suatu hal, sedangkan rumah non subsidi saya merasa keberatan dengan cicilannya. Tapi saya bersyukur tidak jadi membelinya karena ternyata komplek rumah tersebut sekarang sering dilanda banjir.

Saya terus mengontrak rumah sambil sedikit demi sedikit menabung, sampai akhirnya tahun 2021 Alloh SWT memberikan saya rumah dengan harga yang cocok disertai lingkungan yang akrab dan bersahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun