Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Polemik Seragam Sekolah

21 April 2024   17:48 Diperbarui: 21 April 2024   18:01 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara lain sudah bicara tentang antariksa kita masih seputar sandang, pangan, dan papan. Itulah realitanya, salah satunya dari dulu hingga sekarang masalah mahalnya biaya sekolah adalah masalah yang tak kunjung selesai.

Padahal kalau dilihat banyak sudah kebijakan Pemerintah yang telah dilakukan mengikuti perkembangan polemik yang berkembang dari mulai sekolah gratis, buku pelajaran, dan kini mencuat tentang seragam sekolah.

Wajib berseragam atau tidak mana yang lebih baik?

Baiklah, pertanyaan tentang apakah sebaiknya mewajibkan siswa untuk memakai seragam atau membebaskan mereka dari kewajiban tersebut merupakan topik yang kompleks dan tergantung pada konteks tertentu. Ada pro dan kontra untuk kedua pendekatan tersebut, dan pilihan terbaik dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan nilai-nilai masing-masing sekolah atau masyarakat.

Untuk mengevaluasi pilihan tersebut, pertimbangkan beberapa faktor:

1. Tujuan Pendidikan: Apakah tujuan utama sekolah adalah untuk mempromosikan kesetaraan, identitas sekolah, atau fokus pada pembelajaran? Mewajibkan seragam mungkin cocok jika identitas sekolah sangat penting atau jika kesetaraan di antara siswa dianggap sebagai prioritas. Namun, jika tujuan utama adalah memberikan kebebasan berekspresi atau menghargai keunikan individu, membebaskan siswa dari seragam mungkin lebih sesuai.

2. Kondisi Lokal dan Kebudayaan: Konteks sosial, budaya, dan ekonomi lokal dapat memainkan peran penting dalam menentukan apakah seragam sekolah cocok atau tidak. Beberapa komunitas mungkin memiliki nilai-nilai yang kuat terkait dengan identitas sekolah dan kesetaraan, sementara yang lain mungkin lebih menghargai kebebasan berekspresi dan individualitas.

3. Dampak Psikologis dan Sosial: Penelitian telah menunjukkan bahwa seragam sekolah dapat memiliki dampak psikologis dan sosial yang berbeda pada siswa. Beberapa siswa mungkin merasa lebih nyaman dan fokus dengan seragam, sementara yang lain mungkin merasa terkekang atau tidak nyaman. Memahami dampak ini adalah penting dalam menentukan apakah seragam harus diwajibkan atau tidak.

4. Pelaksanaan dan Penegakan: Menerapkan kebijakan seragam sekolah memerlukan sumber daya dan sistem yang baik untuk memastikan kepatuhan. Ini termasuk pemantauan, penegakan aturan, dan konsistensi dalam penegakan. Jika sekolah tidak dapat secara efektif melaksanakan kebijakan seragam, membebaskan siswa dari kewajiban tersebut mungkin lebih masuk akal.

Oleh karena itu, tidak ada jawaban tunggal yang sesuai untuk semua situasi. Pilihan antara mewajibkan siswa memakai seragam atau membebaskannya harus dipertimbangkan dengan cermat, memperhatikan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat serta dampaknya terhadap siswa secara keseluruhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun