Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Tonggeret" Gerbang Kenangan

17 April 2024   08:49 Diperbarui: 30 April 2024   12:43 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Oleh Bruce Marlin - Own work CC. BY. SA 2.5

Bagi saya, suara "Tonggeret" adalah pintu gerbang menuju kenangan yang penuh cinta dan kebersamaan dengan orang tua yang kini telah meninggalkan kita. Setiap getaran melodi yang lembut adalah perekam waktu, menawarkan kesempatan untuk merenungkan hubungan yang berharga yang telah saya bagi bersama mereka.

Ketika saya mendengar Tongeret di kampung halaman, saya teringat pada kenangan indah masa lalu yang menyapa dengan kelembutan. Suara itu adalah pelipur lara, membangkitkan nostalgia yang manis dengan kehadiran orang tua yang tidak pernah benar-benar pergi. Dalam alunan melodi yang tak terucapkan, saya merasakan sentuhan hangat mereka, mendengar kata-kata lembut mereka, dan melihat senyum penuh kasih yang terukir di wajah mereka.

Namun, di balik kilau kenangan yang indah, ada juga kesedihan yang dalam. Suara Tongeret mengingatkan saya akan kehilangan yang tak tergantikan, membangkitkan rasa sakit yang terpendam dalam lubuk hati. Tetapi melalui kesedihan itu, saya menemukan kedamaian. Dalam setiap getaran suara, saya menemukan kekuatan untuk menerima kenyataan, untuk mengingat kenangan dengan tulus, dan bersyukur atas setiap momen yang kami bagi bersama.

Saat saya berjalan melalui lorong memori yang ditemani oleh suara "Tonggeret", saya merasakan proses relaksasi yang berlangsung. Setiap bunyi adalah terapi, setiap frekuensinya adalah pelukan yang hangat dari masa lalu. Dari setiap napas yang saya hela, saya lepaskan beban kesedihan digantikan kebahagiaan yang memenuhi hati.

Di bawah langit senja yang dilukis warna keemasan, saya mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta, melalui suara "Toggeret" pengiring setia dalam perjalanan ini. Melalui suaranya yang unik, saya telah menemukan kedamaian dalam kenangan, kedamaian dalam kehilangan, dan kekuatan dalam kelemahan. Dan meskipun masa lalu mungkin terkubur dalam debu waktu, suara "Tonggeret" akan selalu menjadi pengingat akan cinta yang abadi dan kenangan yang tak terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun