Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Post Holiday Blues Setelah Lebaran

15 April 2024   11:32 Diperbarui: 16 April 2024   10:31 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Setiap tahunnya, ketika embun pagi menyelimuti kota dan aroma ketupat menyeruak dari dapur-dapur, kita semua tahu bahwa musim libur Lebaran telah tiba. Liburan ini adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang, dipenuhi dengan kebahagiaan, kebersamaan, dan kenangan yang tak terlupakan. Namun, seperti cerita yang sudah sering kita dengar sebelumnya, setelah semua perayaan selesai dan harus berakhir dengan kembali kepada rutinitas, sedikit banyaknya kita sering merasa terdampar dan terhempas pada apa yang kita kenal sebagai Post Holiday Blues.

Perjalanan ini dimulai dengan semangat yang membara ketika kita merencanakan liburan bersama keluarga, membuat daftar makanan lezat yang akan disantap, dan mempersiapkan diri untuk merayakan bersama orang-orang yang kita cintai. Namun, ketika hari-hari libur berakhir dan kita harus kembali ke realitas sehari-hari, perasaan sedih, cemas, dan rasa kehilangan adalah hal yang wajar meskipun sebagian dari kita memungkiri kehadirannya itu bersifat relatif tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Pertama-tama, mari kita menggali lebih dalam tentang fenomena yang dikenal sebagai Post Holiday Blues. Ini adalah perasaan yang muncul ketika kita harus meninggalkan momen-momen indah liburan dan kembali ke rutinitas yang biasa-biasa saja. Kekecewaan karena liburan telah berakhir, kesulitan beradaptasi kembali dengan jadwal yang sibuk, tugas-tugas yang menumpuk, dan tekanan dari kehidupan sehari-hari.

Tetapi tunggu sebentar, apakah Post Holiday Blues ini benar-benar sesuatu yang harus kita hindari dengan segala cara? Mungkin kita bisa melihatnya sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi sisi yang lebih dalam dari diri kita sendiri. Jika kita mau, Post Holiday Blues bisa menjadi momen kita untuk merenung tentang apa yang sebenarnya penting dalam hidup kita, apa yang membuat kita bahagia, dan bagaimana kita bisa membawa semangat liburan itu ke dalam kehidupan sehari-hari kita.

Ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk menghadapi Post Holiday Blues dengan kepala tegak dan hati yang tegar. Pertama-tama, mari kita jadikan ini sebagai kesempatan untuk membuat perubahan positif dalam hidup kita. Mungkin itu berarti mengatur ulang prioritas, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman-teman, atau mengejar hobi yang selama ini kita abaikan. Saatnya untuk memulai petualangan baru dan menjelajahi potensi diri kita yang belum terungkap.

Selain itu, mari kita jadikan Post Holiday Blues sebagai panggung untuk menghargai momen-momen sederhana dalam hidup kita. Terkadang, kita terlalu sibuk mencari kebahagiaan di tempat-tempat yang jauh, padahal kebahagiaan sejati seringkali bisa ditemukan dalam kebahagiaan sehari-hari yang sederhana. Seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari sambil menikmati matahari terbit, atau berjalan-jalan santai di taman saat senja tiba.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Baca juga: Mudik ke Bandung

Namun, tentu saja, tidaklah mudah untuk menghadapi Post Holiday Blues. Ini adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Kadang-kadang, kita mungkin merasa terjebak dalam pusaran emosi negatif, seperti kecemasan, kesepian, atau ketidakpastian tentang masa depan. Saat itulah penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat kita atau bahkan dari seorang profesional kesehatan mental. Janganlah malu untuk meminta bantuan jika kita merasa terjebak dalam kegelapan.

Post Holiday Blues mungkin merupakan perjalanan yang sulit, tetapi itu juga merupakan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi, refleksi, dan transformasi. Ini adalah momen yang mengingatkan kita akan keindahan sederhana dalam hidup dan kekuatan yang tersembunyi dalam diri kita sendiri. Jadi, saat kita merasa sedih atau cemas setelah liburan Lebaran berakhir, ingatlah bahwa ini adalah bagian dari perjalanan yang disebut hidup. Dan dengan setiap langkah yang kita ambil, kita semakin dekat dengan makna sejati dari kebahagiaan dan kedamaian.

Semoga artikel ini memberikan sudut pandang yang berbeda tentang cara menghadapi Post Holiday Blues setelah liburan Lebaran. Jika kita memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman kita, jangan ragu untuk berbicara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun