Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Pupujian Saat Ramadhan "Marhaban Ya Syahru Romadhon"

26 Maret 2024   15:10 Diperbarui: 27 April 2024   03:20 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai saat Ramadhan menghampiri sekitar seminggu sebelum pengumuman pemerintah tentang jatuhnya tanggal 1 Ramadhan. Ada sebuah "Pupujian" yang senantiasa kami dengar yang dilantunkan di mesjid atau surau-surau yang ada di daerah kami.

Sebagian dari Pemirsa mungkin bertanya-tanya apa itu "Pupujian"? Adalah boleh dibilang sebuah karya sastra yang berisi syair bersyi'ar yang isinya bisa sholawat kepada nabi, berisi kisah-kisah keagamaan, atau khutbah. 

Pupujian biasa juga dikenal dengan nadoman, di daerah kami yang notabene daerah yang dikelilingi pondok pesantren sangat akrab dengan karya sastra ini.

Secara sadar atau tidak, kami selalu antusias mendengar syair bersyi'ar pupujian saat Ramadhan menjelang tiba "Marhaban Ya Syahru Romadhon" tersebut dilantunkan. 

Isinya kira-kira bermakna luapan kegembiraan saat bulan Puasa tiba. Buat kami yang tidak menyadarinya biasanya kami terkejut karena sekonyong-konyong bulan Ramadhan sudah kembali tiba padahal rasanya baru kemarin kami melewatinya.

Isinya sebagian syairnya kira-kira seperti ini:

Marhaban ya syahru romadhon,
marhaban syahru syiyami,
marhaban ya syahru romadhon,
marhaban syahrul qiyami.

Baca juga: Baju Baru Lebaran

Marhaban ya qodimal an
anta li ghoyah maromi
biqudumika yanjalirrom
wayajulul ightimami

Marhaban ya qurrota a'yan
ya syifa kulli syiqomi
anta musin kullu ihsan
ya musyarrof biddawami.

Input sumber gambar pngtreedokpri
Input sumber gambar pngtreedokpri

"Pupujian" atau nadom tersebut mengacu kepada keterangan "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.". Itulah kira-kira salah satu keterangan populer yang melandasinya.

"Pupujian" tersebut terus mengalun berulang-ulang setiap menjelang sholat berjama'ah di mesjid atau surau dimulai diantara suara adzan dan iqomah berkumandang. 

Kegiatan tersebut terus berlangsung selama bulan ramadhan, meski Pupujiannya atau Nadomnya tidak melulu "Marhaban Ya Syahru Romadhon"

Begitulah pula getaran kegembiraan yang menyelimuti hati kami sebagai insan-insan yang merindukan kedatangan bulan suci Ramadhan. 

Di tengah kesibukan rutinitas kehidupan sehari-hari, datanglah bulan suci yang penuh berkah ini, seperti hadiah yang ditunggu-tunggu. Setiap detiknya membawa keberkahan yang menyejukkan jiwa.

Di sudut-sudut desa kemeriahan mulai menggema, suara beduk bertalu-talu, lampu-lampu jalan bersinar lebih cerah, menggambarkan semangat menyambut bulan penuh berkah dan ampunan. 

Pasar-pasar pun mulai ramai dipenuhi dengan kegiatan yang tak kenal lelah, tetapi disertai dengan rasa suka cita yang terpancar dari setiap wajah. 

Setiap langkah yang tegap, setiap senyuman yang dikulum, semuanya membawa kehangatan menyambut datangnya bulan yang mulia.

Di siang dan malam hari selain mensucikan lahir, bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk membersihkan hati dari segala beban yang terpendam, merajut kembali ikatan silaturahmi yang sempat terputus, dan memperkuat kebersamaan dalam naungan rahmat-Nya. 

Bulan Ramadhan adalah saat yang dinanti-nantikan untuk memperdalam hubungan vertikal dengan Sang Maha Pencipta dan menjalin kedekatan yang lebih dalam melalui ibadah yang bersifat horisontal antar sesama insan dan sekalian alam dengan saling introspeksi diri.

Jadi, pada intinya Pupujian Saat Ramadhan "Marhaban Ya Syahru Romadhon" adalah ajakan untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan hati yang terbuka, pikiran yang bersih, dan tekad yang kokoh. 

Karena di dalamnya terdapat ladang-ladang kebaikan yang tak terhingga, peluang-peluang yang tak ternilai harganya, dan segudang ampunan yang mengalir begitu melimpah. 

Inilah bulan yang membawa berkah, cinta, dan perdamaian. Selamat datang, bulan suci Ramadhan, semoga kedatanganmu menghantarkan kita pada kesucian lahir bathin hakiki.

Lebih tepatnya "Pupujian" serupa ini telah dilantunkan Nissa Sabyan dengan judul yang persis sama, tapi saya tidak berani mengEmbednya disini karena takut kena klaim hak cipta hehe...

Karena itu saya coba rekam suara sendiri, maaf kalo banyak kekurangannya:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun