Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pelayanan TPS Berbeda

14 Februari 2024   15:38 Diperbarui: 14 Februari 2024   15:59 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendapat dua DPT yang berbeda alamat antara saya dan istri menghadirkan sebuah cerita yang lumayan menarik, ada pula hikmahnya yang bisa dibagikan tentang pelayanan TPS kami masing-masing. Walau pun kami ber KTP dan KK yang sama. 

 dokumen pribadi
 dokumen pribadi
Langkah pertama saya mendatangi TPS 104 tempat nama saya terdaftar sebagai pemilih, di bawah guyuran hujan deras kami memutuskan untuk datang sepagi mungkin mengingat TPS saya dan istri berada di tempat yang berbeda dan cukup jauh letaknya.

 dokumen pribadi
 dokumen pribadi

Sampai antara jam 07:47 WIB. Saya mendapat penolakan dari petugas TPS 104 dengan alasan saya tidak membawa surat undangan tertulis, dan saya disarankan untuk datang kembali di atas jam 12:00 WIB.

Akhirnya saya putuskan untuk mendatangi terlebih dahulu TPS dimana istri saya terdaftar sebagai Pemilih.

 dokumen pribadi
 dokumen pribadi
Ternyata di TPS 78 istri saya dapat lansung melakukan pencoblosan meski tidak menyertakan Surat Undangan tertulis, petugas disana mengizinkan cukup hanya dengan memperlihatkan screen shoot DPT online. Pencoblosan pun selesai dilakukan istri saya sekitar pukul setengah sepuluhan WIB.

Baca juga: Gusdur dan Imlek

 dokumen pribadi
 dokumen pribadi

Selanjuthya sesuai saran petugas TPS 104 tadi pagi saya datang kembali untuk menggunakan hak suara, Alhamdulillah proses lancar sampai saya melakukan pencoblosan.

Tapi ada beberapa poin yang berbeda dari TPS tempat kami menggunakan hak suara diantaranya:

- Di TPS 78 istri saya menggunakan hak suaranya tanpa harus menunggu jam 12:00 WIB, pelayanan begitu cepat dan nyaman karena SOPnya begitu terencana dan matang. Masuk TPS setelah registrasi istri langsung diberikan surat suara tapa harus menunggu lama.

- Di TPS 104 walau pun saya dan istri mempunyai alamat KTP dan KK yang sama, di sini saya harus menunggu sampai jam 12:00.

- Antrian di TPS 104 begitu panjang karena petugas TPS menuliskan sesuatu terlebih dahulu di surat suara, saya lihat termasuk nama saya pun ada pada surat suara. Saya sempat berfikir bagaimana dengan kerahasiaan Surat Suara saya sementara disitu tertera nama saya yang ditulis pulpen?

Hal ini membuat proses jadi lambat, walau pun akhirnya saya sukses menyalurkan hak pilih saya. Saya tanya istri apakah di TPSnya dilakukan hal sama seperti di TPS saya? Jawabnya "tidak" semua surat suara sudah dipersiapkan dan langsung diberikan calon pemilih untuk dilakukan pencoblosan. Perihal nama pemilih pun istri saya mengaku tidak menemukannya.

Hal ini  membuat pencoblosan di TPS 78 berjalan relatif cepat dari pada TPS 104.

 dokumen pribadi
 dokumen pribadi

- Proses yang begitu memakan waktu di TPS 104, membuat calon pemilih kelihatan kelelahan begitu pun dengan petugas TPSnya. Peluh mengucur begitu deras dari dahi petugas.

Akhirnya banyak calon pemilih yang memutuskan untuk pulang dan memilih untuk tidak mencoblos karena tidak sabar menunggu. Saya melakukan pencoblosan setelah menunaikan sholat dzuhur di mesjid persis samping TPS. Saya mendengar ada puluhan surat suara yang belum digunakan yang saya curi dengar dari petugas TPS.

Sekian sejarah saya dan istri dalam menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2024 ini, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun