Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Post Power Syndrom Vs Hidup Minimalis Sederhana

27 Januari 2024   17:18 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Ilustrasi pensiunan(Shutterstock) Kompas.com

-Kepemilikan bukanlah segalanya.

Intinya adalah manfaat seperti definisi "butuh" dan "ingin" di atas.

-Waktu tidak bisa diulang.

Semakin sedikit barang yang kita miliki maka semakin sedikit alokasi waktu, dan biaya untuk barang yang kita miliki. Waktu pun bisa kita kita gunakan untuk hal yang lebih bermanfaat berdasarkan skala prioritas.

Terakhir konsep kepemilikan barang dalam konsep hidup minimalis di bawah ini mungkin hal bijaksana untuk kita terapkan.

Prinsip kepemilikan barang dalam hidup minimalis, seperti Reduce, Reuse, dan Recycle, adalah konsep-konsep yang mendorong gaya hidup yang lebih sederhana, berkelanjutan, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Berikut adalah ulasan singkat tentang masing-masing prinsip beserta contohnya:

Reduce (Mengurangi):

Prinsip ini menekankan pentingnya mengurangi konsumsi dan kepemilikan barang sebanyak mungkin. Ini mencakup membeli barang yang benar-benar diperlukan, menghindari pembelian impulsif, dan mengurangi limbah.

Contoh:

Memilih untuk memiliki pakaian yang sederhana yang multifungsi sehingga pakaian tersebut dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.

Mengurangi pembelian produk sekali pakai, seperti botol air plastik, dengan menggunakan botol air tahan lama yang dapat diisi ulang tentunya adalah pilihan yang sangat bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun