Setiap memperhatikan statistik capaian di Kompasiana ada tantangan dan kepuasaan pribadi yang saya rasakan.
Sebagai penulis pemula saya sering merefleksi diri dari setiap perasaan yang muncul ketika menulis, sudah sesuaikah dengan kaidah-kaidah menulis yang baik.
Prof. Dr. Ngainun Naim dalam materinya di Kelas Belajar Menulis PGRI ke-30 yang baru selesai saya ikuti kemarin menyatakan bahwa menulis itu harus ikhlas.
Saya kembali merefleksi diri ketika saya senang memperhatikan statistik capaian dan merasa tertantang untuk mencapainya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Capaian mempublish 50 artikel: Ini adalah tantangan awal yang saya ingin capai, maka dengan tidak begitu memperhatikan kaidah-kaidah saya terus menulis.
Baru sadar ketika dari sekian tulisan ada satu masuk kriteria Pilihan, saya pun mencoba mencari tahu bagaimana tulisan saya menjadi artikel Pilihan?
Memburu tulisan Pilihan: Setelah 50 artikel terlewati maka saya pun mencoba mempelajari bagaimana caranya supaya artikel saya menjadi Pilihan. Tambah asik saja rasanya, ternyata dengan memperhatikan artikel Pilihan saya sebelumnya saya menjadi lebih sering mendapatkan artikel Pilihan bahkan tanpa saya sadari ada satu yang nyangkut sebagai tulisan Headline.
Dari sini saya pelajari juga tulisan saya yang masuk Headline, mengapa bisa masuk tulisan Headline?
Memburu tulisan Headline: Ini adalah tantangan selanjutnya dan sampai sekarang saya belum faham betul bagaimana caranya? Tapi yang jelas Headline adalah artikel-artikel yang dianggap istimewa oleh admin Kompasiana, ya sementara itulah kesimpulan yang saya ambil.
Selanjutnya saya kembali merenung, bijakah motif saya dalam menulis seperti saya ungkapkan di atas yang dikaitkan dengan perolehan statistik? Entahlah, tapi saya menilai ada beberapa poin yang saya dapat diantaranya:
- Pencapaian Tujuan
Mencapai tujuan yang diukur secara statistik seringkali memberikan kepuasan karena mencerminkan usaha, ketekunan, dan keterampilan pribadi. Rasa pencapaian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan motivasi untuk menetapkan tujuan selanjutnya.
- Pengakuan dan Apresiasi
Statistik capaian juga dapat dianggap sebagai bentuk pengakuan dari orang lain atau kelompok. Penerimaan dan apresiasi dari orang lain dapat memberikan kepuasan pribadi dan memperkuat rasa nilai diri.
- Meningkatkan Keterampilan dan Kemampuan
Capaian statistik seringkali mencerminkan peningkatan keterampilan atau pengetahuan dalam suatu bidang. Kepuasan pribadi dapat muncul dari kesadaran bahwa seseorang telah tumbuh dan berkembang dalam hal-hal tertentu.
- Mengatasi Tantangan
Mengatasi hambatan atau tantangan untuk mencapai statistik tertentu dapat memberikan kepuasan tersendiri. Proses menghadapi kesulitan dan mengatasi rintangan dapat meningkatkan ketahanan dan kekuatan mental.
- Mengukur Kemajuan Pribadi
Statistik capaian dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kemajuan pribadi sepanjang waktu. Melihat kembali pada pencapaian-pencapaian tersebut dapat memberikan kepuasan dan memberikan gambaran tentang perjalanan pribadi.
Meskipun kepuasan pribadi dapat bersumber dari statistik capaian, tapi kebahagiaan yang sejati saya adalah hubungan yang baik dengan sesama penulis dan pembaca, mendapatkan kenalan, teman, sahabat, guru, bahkan saya merasakan hubungan erat persaudaraan, dimana kita bisa saling mendukung, saling melengkapi, dan saling mengingatkan. Kebahagian itulah yang tidak ternilai yang saya dapat dari hikmah menulis di Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H