Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Ramah Anak dan Guru

15 November 2023   10:45 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:08 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketika kita berbicara tentang pendidikan, peran pentingnya dalam membentuk masa depan masyarakat yang lebih baik sungguh tak terelakan lagi. Dunia pendidikan bukan sekedar kegiatan belajar mengajar, melainkan juga bagaimana menciptakan lingkunganya yang aman dan mendukung. Untuk itulah pentingnya "Sekolah Ramah Anak." 

Di tengah semangat untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman, kita tidak boleh melupakan satu kelompok yang memiliki peran utama dalam proses pendidikan itu sendiri yaitu 'guru.' Guru adalah pilar utama dalam sistem pendidikan. Mereka adalah individu-individu yang berjuang untuk membentuk generasi masa depan. 

Namun, baru-baru ini, kita menyaksikan insiden kekerasan yang melibatkan murid, dan orangtua yang memojokkan guru. Kejadian-kejadian ini memunculkan pertanyaan serius tentang keamanan dan kesejahteraan para pendidik di dunia pendidikan.

Sebagai guru, kita telah merasakan tekanan dalam pekerjaan kita. Bukankah guru juga berhak mendapatkan lingkungan yang aman, mendukung untuk berkembang, berinovasi, dan berkolaborasi.

Ketika kita berbicara tentang "Sekolah Ramah Anak," hendaknya itu juga berarti sekolah yang ramah bagi guru. Jika kita ingin menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak, kita harus melakukannya bersama-sama dengan guru.

Tentu saja, kebijakan mengenai keselamatan, kesejahteraan, dan pengembangan guru perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. 

Disamping itu kita juga dapat membantu secara individual dengan berusaha untuk:

1. Meningkatkan Kesadaran;

Guru memainkan peran penting dalam menciptakan ruang kelas yang mendukung pembelajaran yang ramah.

2. Komunikasi Terbuka;

Ketika ada konflik atau ketidakpuasan, komunikasi yang terbuka antara guru, siswa, dan orangtua dapat membantu memecahkan masalah sebelum menjadi lebih besar. Jangan ragu untuk berbicara tentang perasaan kita dan memberikan umpan balik yang membangun.

3. Membangun Kemitraan;

Membangun kemitraan positif antara guru, siswa, dan orangtua adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua pihak. Kita semua memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anak kita, dengan bekerja bersama, kita dapat mencapai tujuan yang sama.

Kesimpulan:

Kampanye "Sekolah Ramah Anak" adalah satu keniscayaan, yang harus diwujudkan oleh seluruh komunitas pendidikan. Namun, tidak boleh ada keraguan bahwa guru juga harus mendapatkan perlindungan dan dukungan dalam proses ini. Kita semua, sebagai masyarakat yang peduli, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa guru merasa aman dan dihargai.

Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak, di mana guru dan siswa dapat tumbuh dan berkembang bersama. Ini adalah hal luar biasa, yang layak kita perjuangkan bersama.

Mari kita menjadikan dunia pendidikan tempat yang lebih baik untuk semua orang, guru, siswa, dan orangtua.

Selamat Hari Guru 25 November 2023!

Semoga menginspirasi, Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun