1.2.a.3 Mulai Dari Diri -- Modul 1.2
Â
Disusun oleh:
Agus Hasbullah -- CGP Angkatan 6
SDN Angkasa 1 Kalijati Subang
Â
Tugas 1. Refleksi
Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa negatif  yang terjadi di usia 14 tahun saat itu adalah ketika saya duduk di kelas 1 SMP. Mata pelajaran bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang saya sangat benci karena metode pelajarannya pada saat itu sangat kaku dan mengedepankan hafalan saja. Saya pada waktu itu termasuk siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran bahasa Inggris dengan baik.Â
Terbukti dengan "jebloknya" nilai bahasa Inggris pada waktu kelas 1 SMP itu. Saya sering dimarahi guru dan "dipoyokan" (dicemooh) oleh teman-teman jika mendapat nilai yang kurang baik. Saya dianggap tidak pernah menghafal, ataupun mengerjakan tugas-tugasnya. Padahal saya selalu berusaha untuk mempelajarinya dengan baik. Tapi memang saya tidak suka pelajarannya, karena susah dan membosankan, dengan cara guru waktu itu mengajarkan mata pelajaran tersebut. Â
Peristiwa Positif  terjadi pada saat saya berusia 16 tahun ketika berada di kelas 3 SMP. Masih berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris.  Saya ingin membuktikan kepada guru, teman-teman dan juga orang tua juga,  bahwasannya saya bisa meraih prestasi baik di mata pelajaran bahasa Inggris.Â
Dengan gigih saya belajar bahasa Inggris dimulai dengan membeli kamus, menonton film berbahasa Inggris di rumah teman, sampai mengumpulkan bekas majalah-majalah berbasa Inggris yang dipakai untuk bungkus nasi uduk saat itu. Dari sana saya mulai suka mata pelajaran bahasa Inggris dan akhirnya Alhamdulillah ketika Ujian Akhir SMP waktu itu nilai mata pelajaran bahasa Inggris saya 9,5. Prestasi yang sangat membanggakan pada saat itu bagi saya.
Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Kedua kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah, sehingga guru dan teman-teman atau siswa ikut didalamnya.
Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Peristiwa negatif : bosan, muak, benci
Peristiwa positif : senang, gembira, percaya diri
Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Momen yang terjadi sewaktu sekolah mungkin saja dapat mempengaruhi kita sampai sekarang, dan mungkin juga tidak. Hal ini terjadi karena perkembangan otak kita yang sangat tajam sehingga peristiwa-peristiwa yang bersifat positif dan negatif tersebut masih membekas. Karena dilingkungan sekolah tersebut saya belajar nilai-nilai kehidupan.
Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Kejadian yang dapat saya ambil dalam kegiatan trapesium usia dan roda emosi adalah, guru berperan dalam berbagai ingatan siswa, baik positif maupun negatif. Guru sebaiknya mengoptimalkan peran tersebut agar dapat meninggalkan kesan dalam diri siswa yang berpengaruh pada kehidupannya.
- Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
- Murid belajar banyak hal dari guru, seperti sikap, karakter, tingkah laku, maupun ilmu pengetahuan. Murid memberi makna pada semua hal yang diteladani dari guru.
Tugas 2. Nilai dan Peran Guru Penggerak menurut saya
Â
Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
nilai-nilai dalam diri yang saya miliki diantaranya  semangat yang tinggi dalam bekerja, pantang menyerah, selalu mencoba melakukan hal-hal yang baru serta siap menerima tantangan. Karena menurut saya hidup itu adalah belajar untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
- Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
- Dalam upaya menggerakan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya, peran yang saya ambil adalalah memberikan keteladanan dalam melaksanakan tugas dan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H