Belajar berdasarkan realita akan menarik, belajar dimulai dari yang sederhana dapat memotivasi anak dan belajar berdasarkan pengalaman akan dapat melibatkan anak didalamnya.Â
Dalam belajar guru harus mencari tahu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dimiliki siswa, sehingga tidak terjadi pengulangan materi dan contoh yang dapat menimbulkan kebosanan siswa.Â
Dan yang paling penting guru dapat mengatahui pengatahuan awal siswa atau schemata siswa sehingga guru dapat mengembangkan pengetahuan siswa.
Guru dalam implementasi kurikulum 2013 juga dituntut untuk dapat memetakan kemampuan siswa dalam bidang tertententu, seperti dalam teori kecerdasan ganda yang dikemukan oleh Howard Gradner yang memetakan kecerdasan manusia dalam 7 antara lain:Â
kecerdasan logis matematis/ kecerdasan logika dan perhitungan, kecerdasan lingusitic/ kecerdasan berbicara dan bahasa tulis, kecerdasan sosial (antar personal)/ kecerdasan dalam hubungan dengan sesama manusia, kecerdasan phisic/ kecerdasan siswa yang secara fisik dia kuat, kecerdasan Intra personal/kecerdasan dalam merawat diri, kecerdasan art dan music/ kecerdasan dalam bidang seni dan musik, dan kecerdasan kinestetic/ kecerdasan dalam bidang olah raga.
Tugas utama guru dalam kurikulum 2013 adalah mampu memetakan dimanakah kemampuan dan kecerdasan anak, sehingga guru dalam menyusun remcana pembelajaran akan memperhatikan kemampuan-kemampuan anak yang sesuai.Â
Jika anak kuat dalam bidang logika matematika maka anak akan cenderung senang dangan pembelajaran matematika, dengan pembelajaran kurikulum 2013 yang secara tematik maka desain guru dalam pembelajaran akan lebih mudah dalam mengimplemantasikannya dalam pembelajaran.
- FAKTOR PERBEDAAN INDIVIDU
Pada dasarnya setiap individu adalah pribadi yang unik yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik kecerdasan, minat, bakat, sifat, kegemaran, dan latar belakang, yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.Â
Perbedaan siswa dapat digolongkan dua macam yaitu perbedaan secara vertical yaitu berkenaan dengan intelegensi umum dan perbedaan kualitatif yang berkenaan dengan bakat dan minatnya.Â
Hal yang dilakukan guru dalam menyikapi perbedaan tersebut adalah dengan menyadari dan memaklumi apabila pada siswa berhasil dengan baik dan ada yang kesulitan bahkan mengalami kegagalan dalam belajar.Â
Dalam hal ini guru harus memperhatikan persamaan dan perbedaan siswa dengan cara mengoptimalkan pengembangan kemampuan mereka masing-masing.Â
Cara yang dapat ditempuh adalah melalui bantuan khusus atau menjadikan siswa saling membelajarkan, artinya siswa yang pandai membantu siswa yang belum memahami, sehingga dengan adanya perbedaan tersebut guru tidak harus mengajar siswa secara individual.